Pemberian makanan kepada tentara Israel dilakukan secara terang terangan pada memanasnya konflik antara Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.
Spontan saja peristiwa tersebut membuat restoran cepat saji asal Amerika dicap sebagai perusahaan yang pro Israel atau mendukung produk Israel.Dampaknya perusahaan siap saji mengalami penurunan saham dan PHK besar besaran.
Perusahaan mengalami penurunan penjualan di negara negara Timur Tengah seperti Kuwait dan negara dengan mayoritas muslim, seperti Indonesia dan Malaysia.
Bukan hanya di Malaysia Indonesia McDonald's di Prancis, yang memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa, juga mengalami penurunan penjualan.
Baca Juga: Perang Israel Palestina: UMP Purwokerto Serukan Aksi Bela Palestina, Dukung Negara Ini Merdeka
Benarkah Starbucks pro Israel memberikan dukungan finansial kepada Israel, dalam laman resminya Howard Schultz membantah rumor jika Starbucks memberikan dukungan keuangan kepada Angkatan darat Israel.
Bahkan Starbucks sebelum ada krisis Hamas Israel perusahaan tersebut Starbucks sudah menutup gerainya pada 2003.
Penutupan gerai bukan karena alasan politik namun karena alasan operasional. Kami memutuskan untuk membubarkan kemitraan Starbuck Israel pada tahun 2003 karena tantangan operasional pasar,”katanya.***