PORTAL PURWOKERTO - Apakah Baby Blues berbahaya? Simak pengertian dan penyebabnya sindrome yang terjadi pada wanita ini.
Pasca melahirkan, wanita rentan alami gangguan mood atau perasaan yang mudah berubah.
Sindrom ini sering diduga terjadi karena kondisi hormon di dalam tubuh wanita yang tidak stabil.
Penurunan kadar esterogen dan progesteron atau hormon lainnya yang diproduksi kelenjar tiroid dapat menyebabkan ibu menjadi mudah lelah, perubahan emosi, hingga depresi.
Baca Juga: Alternatif Obat Penurun Panas Anak yang Bagus dan Obat Penurun Panas Alami untuk Anak
Perubahan suasana hati ini umumnya terjadi setelah ibu melahirkan. Secara umum, baby blues syndrome akan memburuk pada 3-4 hari pasca melahirkan.
Kondisi ini juga biasanya hanya terjadi pada 14 hari pertama. Lantas seperti apa gejala baby blues syndrome? Simak tanda-tandanya di bawah ini:
- Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri.
- Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas.
- Kesedihan, kemurungan, kecemasan.
- Menangis.
- Kehilangan selera makan.
- Sulit tidur.
- Merasa kewalahan dengan tugas bayi.
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
Gejala ini biasanya mulai membaik pada hari ke-10.
Jika Anda merasa gejalanya tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya meminta bantuan lebih lanjut karena bisa jadi ibu mengalami postpartum depression.
Penyebab banyak ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues syndrome hampir tidak diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa hal yang diyakini menjadi penyebab ibu mengalami depresi ringan pasca melahirkan, yaitu:
1. Perubahan hormon
2. Kurang tidur
3. Kesulitan beradaptasi
Baca Juga: WAJIB COBA! LINK Tes Kesehatan Mental yang Sedang Viral di TikTok, Berapa Skor Mu?
Apabila Anda mengalami gejala diatas, alangkah baiknya melakukan konsultasi dengan psikiater agar mendapatkan pertolongan.
Psikiater akan melakukan berbagai upaya penanganan untuk menyembuhkan depresi pasca melahirkan, semoga bermanfaat.***