Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Benarkah Bisa Menyebabkan Radang Otak pada Anak, Cek Faktanya

- 29 November 2023, 11:50 WIB
Ilustrasi - Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Benarkah Bisa Menyebabkan Radang Otak pada Anak, Cek Faktanya.*
Ilustrasi - Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Benarkah Bisa Menyebabkan Radang Otak pada Anak, Cek Faktanya.* /PEXELS/Jimmy Chan

PORTAL PURWOKERTO - Apa itu nyamuk Wolbachia? Benarkah nyamuk yang akan disebarkan di Indonesia ini bisa menyebabkanradang otak pada anak? Cek faktanya.

Kementrian Kesehatan (Kemenkes) akan menyebar nyamuk Wolbachia ini di lima kota di Indonesia, Jakarta Barat, Bandung, Bontang, Semarang dann Kupang. 

Penyebaran nyamuk wolbachia ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan penyakit demam berdarah dngue (DBD). Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelnggaranan Pilot Project Implementasi Wolbachea sebagai Inovasi Penanggulangan Dongue.

Akan disebarnya nyamuk wolbachia ini, membuat sejumlah masyarakat melakukan penolakan. Tidak hanya di Bali, yang sebelumnya menjadi lokasi penyebaran nyamuk ini. 

Baca Juga: Apa Itu Yahudi? Mengenal Asal Usul Yahudi, Antara Agama dan Etnis

Tetapi juga di Kupang, maupun di Jakarta. Bahkan dikutip dari Antara, muncul narasi di media sosial Facebook, yang menyebutkan jika nyamul wolbachea ini berbahaya, bagi anak-anak dan lansia, karena bisa menyebabkan radang otak. 

"Ada yang tahu nyamuk wolbachia? Kalo belum tahu bahaya, bisa menyebabkan radang otak pada ana dan lansia,bukan nyamuk asli tapi sengaja disebar untuk ya sudahlah, cobal Cari di Youtob,"

Faktanya!

Terkait dengan adanya ungggahan tersebut, Kementrian Kesehatan menyatakan jika nyamuk wolbachi ini bukan merupakan mahluk hidup hasil rekayasa genetik pada teknologi Wolbachia.  

Dikutip dari laman Kemenkes, Wolbachia sendiri merupakan bakteri yang hanya bisa hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Bakteri Wolbachia ini tidak bisa bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.

Halaman:

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: ANTARA Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x