PORTALPURWOKERTO- Nyeri dada bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung. Meski demikian, tidak semua nyeri dada merupakan gejala penyakit jantung.

Penyakit jantung pada awalnya tidak akan memberikan gejala yang berarti. Namun, salah satu gejala yang cukup khas adalah angina, atau nyeri dada akibat berkurangnya suplai darah ke otot jantung.

Angina bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung atau stroke. Angina akan berlanngsung selama beberapa mennit dan biasanya muncul karena dipicu aktivitas fisik maupun stres.

Baca Juga: Mitos Kehamilan Ini Paling Sering Dipercaya, Tapi Faktanya Bikin Melongo

Gejala yang paling terasa adalah  rasa sakit yang terasa nyeri di bagian dada, seperti tertindih atau ditekan.

Rasa sakit pada dada ini juga bisa menyebar ke lengan, leher, dagu, perut dan punggung. Jika mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

Sebab jika tidak tertangani, kondisi nyeri dada bisa menjadi seranan jantung karena arteri yang tersumbat sepenuhnya. 

Baca Juga: Bukan Gelombang Panas, BMKG Jelaskan Peningkatan Suhu yang Terjadi Beberapa Hari Ini di Indonesia

Nyeri akibat serangan jantung ini hampir mirip dengan angina, namun akan terasa lebih berat dan bisa terjadi saat penderita sedang beristirahat.