Sudahkah Vaksin Sinovac Halal? Ini Kata Menko PMK Mahadjir Effendy

8 Desember 2020, 00:10 WIB
Vaksin corona buatan Sinovac. /presidenri.go.id - BPMI/Muchlis Jr

PORTAL  PURWOKERTO – Indonesia telah menerima  sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac buatan perusahaan farmasi Tiongkok. Vaksin corona ini dibawa menggunakan pesawat Garuda dan sampai di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu 6 Desember 2020.

Menteri Kesehatan Terawan Putranto mengatakan jika pengiriman vaksin corona tahap pertama sejumlah 1,2 juta dosis telah diterima. Indonesia mengadakan total vaksin pada tahap pertama sebanyak 3 juta. Sedangkan sisanya, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin akan dikirimkan pada Januari.

Saat ini vaksin Sinovac ini sedang dievaluasi oleh Badan Pengawasan Obat dan makanan (BPOM), agar segera diterbitkan emergency use of authorization.

Baca Juga: Mensos Juliari Batubara Korupsi Dana Bansos, Ini Kata Sekjen Kemensos Hartono Tentang Penyalurannya

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan jika saat ini Badan Pengelenggaran Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) telah selesai melakukan kajian kehalalan vaksin corona ini.

“Dari persyaratan halal, vaksin Sinovac dilaporkan bawa kajian dari BPJPH atau badan jaminan produk halal dan LPPO MUI telah selesai,” kata Muhadjir dalam konferensi pers secara daring sepertidikutip Portal Purwokerto dari Antara, Senin, 7 Desember 2020.

Saat ini MUI masih dalam proses penyusunan fatwa terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia, untuk segera dikeluarkan.

Baca Juga: Pemkab Purbalingga Janjikan Rp2,5 juta bagi Pelapor ada 'Wuwur di Pilkada 2020, Anggaran dari APBD

Muhadjir juga mengatakan jika dalam kondisi pandemi saat ini merupakan kondisi darurat yang bisa mengancam nyawa. Dengan begitu, jika ada obat atau vaksin yang dinyatakan belum halal, tetap akan bisa dipakai dalam kondisi darurat, jika belum ada obat atau vaksin yang halal.

“Kalau statusnya kedaruratan, untuk mengindari kematian, itu wajib dipakai, namun apabila sudah ada obat atau vaksin yang halal, penggunaan obat atau vaksin tersebut wajib menggunakan yang halal,” katanya.

Baca Juga: Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter Mengintai Selatan Pulau Jawa Seminggu Ke Depan

Vaksin Sinovac sudah diuji klinis di Banding sejak Agustus 2020 lalu. Setelah 1,2 juta dosis vaksin datang, pada Bulan Januari juga akan diupayakan lagi sebanyak 1,8 juta dosis vaksin akan masuk ke Indonesia.

Selain vaksin dalam bentuk jadi, Pemerintah juga akan mengadakan vaksin dalam bentuk bahan baku sebanyak 15 juta dosis vaksin pada Bulan Desember dan 30 juta dosis vaksin di Januari 2021.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler