Curah Hujan Tinggi Penyebab Gunung Semeru Erupsi? 1 Orang Meninggal dan Puluhan Warga Alami Luka Bakar

5 Desember 2021, 09:44 WIB
Warga melintas di atas timbunan abu vulkanik dari guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Curah Hujan Tinggi Penyebab Gunung Semeru Erupsi? Akibatkan 1 Orang Meninggal dan Puluhan Warga Alami Luka Bakar /Zabur Karuru/ANTARA FOTO

PORTAL PURWOKERTO – Gunung tertinggi di PUlau Jawa, Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur meletus pada Sabtu, 4 Desember 2021 sekitar pukul 14.50 WIB.

Akibat letusan Gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (MDPL) ini dilaporkan telah mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Sedangkan puluhan warga mengalami mengalami luka bakar dan ratusan warga lainnya telah mengungsi.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Hari Ini, Hujan Abu Hingga Malang, Akses Lumajang-Malang Terputus

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eko Budi Lelono, mengatakan penyebab Gunung Semeru meletus karena tingginya curah hujan di sekitar Kawasan beberapa hari terakhir ini.

“Sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava dan memicu adanya erupsi atau ada guguran awan panas,” ujarnya dikupit Portal Purwokerto dari Antara, Sabtu.

Karena selama November hingga awal Desember 2021 ini, aktivitas kegempaan rendah, serta tidak ditemukan aktivitas suplai magma.

“Aktivitas Gunung Semeru ini sebetulnya tidak ada aktivitas yang berlebihan dari kegempaan yang memperlihatkan adanya suplai magma. Relatif biasa saja, seperti bulan-bulan sebelumnya,” ujarnya.

Baca Juga: Gunung Semeru Terletak di Mana? Ternyata Gunung Ini Punya Legenda yang Misterius!

Sementara itu, saat ini sudah ada satu orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru. Ada sebanyak 41 orang mengalami luka bakar dan ratusan orang mengungsi.

Wakil Bupati Lumajang Indah Masdar mengatakan selain itu, hingga Sabtu malam masih ada 10 warga usun Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, yang belum dievakuasi. Hal ini disebabkan karena masih tingginya lumpur di lokasi tersebut.

“Masih ada sekitar 10 orang yang masih belum bisa dievakuasi, karena lokasinya agak sulit, evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi dikarenakan lumpur setinggi sampai lutut kaki,” Indah seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Sabtu 4 Desember 2021, Warga: Jam 4 Sore Seperti Malam Hari

Warga yang sudah dievakuasi dan mengalami luka bakar saat ini sudah mendapatkan penanganan di Puskesmas Penanggal. Beberapa lainnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Haryoto, Rumah Sakit Bhayangkara, dan sebagian di RSUD Pasirian.

“Di Puskesmas Candipuro ada sekitar tujuh orang yang sedang dirawat, sedangkan di Puskesmas Penanggal tersisa kurang lebih 10 orang,” tambahnya.

Data dari Pusat Pengendali dan Operasi BNPB hingga Sabtu, guguran awan panas Gunung Semeru terdampak pada enam desa di dua kecamatan di Lumajang.

Baca Juga: Gunung Semeru Berada di Daerah Mana? Ini Kabar Terbaru Gunung Semeru yang Erupsi Hari Ini

Sedangkan guguran abu vulkanik gunung api, berdampak pada 11 desa/kelurahan di sembilan kecamatan.

Letusan Semeru menyebabkan satu orang meninggal dunia, dua orang hilang, 10 orang terjebak, 70 orang di bawa ke puskesmas dan 30 keluarga mengungsi.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler