PORTAL PURWOKERTO – Habib Rizieq Shihab beberapa saat lalu diusulkan menjadi duta vaksinasi COvid-19.
Hal ini dilakukan untuk meredam isu vaksin Covid-19 AstraZeneca yang mengandung babi. Usulan pengangkatan Habib Rizieq Shihab menjadi duta ini terlontar dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Meskipun mengandung babi, MUI masih tetap memperbolehkan pemakaian vaksin AstraZeneca karena dalam keadaan darurat menyelamatkan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Izinkan Vaksin Jalur Mandiri, Pemerintah Pesan 30 Juta Vaksin Sinopharm
Selain itu, berdasarkan survei indikator politik Indonesia, yang dilakukan pada 4-10 Maret 2021. Ada sebanyak 73,2 persen dari 1.200 responsen anak muda dalam rentang usia 17021 tahun bersedia mengikuti vaksinasi Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan jika pemerintah terus melakukan sosialisasi vaksinasi dengan mengandeng pemangku kepentingan.
“Sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk sama-sama sukseskan program vaksinasi nasional,” kata Wiku di Jakarta, dikutip dari PMJ News, Rabu, 23 Maret 2021.
Dia juga menegaskan jika vaksin AstraZeneca buatan Inggris, tidak memiliki kandungan langsung unsur babi. Enzim tripsi yang disebut berasal dari babi hanya digunakan sebagai katalisator dalam pengembangan vaksin.
Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 16 Dibuka? Pastikan Masuk Kriteria Ini Agar Lolos
“Tidak menjadi kandungan secara langsung di dalam produk vaksin,” ujar Wiku.
Pihak AstraZeneca juga telah memberikan klarifikasi terkait dengan adanya isu kandungan babi dalam produknya, Selasa, 23 Maret 2021.
Perusahaan dari Inggris ini membantah bahwa produknya tidak bersentuhan dengan produk turunan babi dalam seluruh tahapan produksi vaksin vektor virus.
Baca Juga: Cegah Persoalan Vaksinasi, Ganjar Siapkan Skenario Pemberian Vaksin Covid-19 Bagi Pedagang Pasar
Meredam adanya gejolak yang bisa timbul dari isu tersebut, pemerintah memulai vaksinasi Covid-19 menggunakan produk Astraseneca kepada para ulama di Jawa Timur pada Senin, 23 Maret 2021.
Pondok Pesantren akan menggunakan vaksin AstraZeneca untuk vaksinasi kepada para santrinya. Presiden Jokowi mengklaim bahwa dirinya sudah mendapat dukungan dari para ulama pengelola pondok pesantren.***