Network
PORTAL PURWOKERTO – Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) saat ini sedang marak di Indonesia setelah diawali dengan banyak kasus yang terjadi di Aceh dan Jawa Timur.
PMK awal mula ditemukan di Jawa Timur, tepatnya di Gresik pada April 2022 kemarin, yang lalu menyebar ke Kabupaten lain seperti Tuban, Sidoarjo, Malang dan Mojokerto.
Dilansir dari website Kementerian Pertanian, ternyata PMK sudah ada pada tahun 1800an.
Wabah PMK terakhir terjadi di pulau Jawa pada tahun 1983 yang kemudian dapat diberantas melalui program vaksinasi massal.
Baca Juga: PLH Bupati Banjarnegara Sampaikan Langkah Untuk Penanganan PMK Saat ini
Setelah program tersebut dijalankan, Indonesia dinyatakan bebas PMK pada tahun 1986 melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No.260/1986 dan kemudian diakui oleh OIE pada tahun 1990 dengan Resolusi no XI.
Namun saat ini status bebas tersebut tidak dapat dipertahankan lagi, akibat maraknya kasus yang telah terjadi di beberapa daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah bahkan Aceh.
“PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dimana penyebarannya melalui udara dan cairan seperti eksudat air liur dan sperma,” jelas Profesor Hendrawan Soetanto, Guru besar Universitas Brawijaya dalam keterangan pers tertulis pada 13 Mei 2022 pada website fakultas peternakan Universitas Brawijaya.
Lebih lanjut, Hendrawan menjelaskan bahwa PMK tidak hanya menyerang sapi saja, PMK dapat menginfeksi semua ternak ruminansia yang memiliki kuku terbelah seperti kerbau, kambing, domba, dan babi.
