Produksi Pertamina Kilang Cilacap Naik 28 Persen, Bagaimana Bisa?

- 18 Oktober 2020, 16:24 WIB
Kilang RFCC Pertamina RU IV Cilacap
Kilang RFCC Pertamina RU IV Cilacap /dok Pertamina RU IV Cilacap

PORTAL PURWOKERTO - PT Pertamina Persero melaporkan kenaikan BBM jenis Produksi  Pertamax di kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Refinery Unit (RU)  IV Cilacap Jawa Tengah sebesar 28 persen.

 

Hatim Ilwan, Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap mengatakan, produksi BBM ramah lingkungan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. 

 

Berdasarkan data produksi dan pengapalan (lifting) Pertamax di kilang Cilacap pada September 2020 tercatat 1.445 million barrel (MB), atau naik  sebesar 28 persen dari produksi pada tahun sebelumnya yang tercatat  1.127 MB.

 Baca Juga: 10 Pendemo di Semarang Positif Covid-19, Dinas Kesehatan : Buruh Lain Merasa, Sakit Segera Lapor

"Sedangkan pada lifting tahun ini,  September  2020 ada kenaikan produksi sebesar  1.513 MB naik dari 1.227 MB pada September 2019,” jelas Hatim dalam keterangan tertulisnya, Minggu 18 Oktober 2020.

 

Hatim menilai kenaikan produksi Pertamax merupakan  bukti mulai meningkatnya kesadaran masyarakat menggunakan BBM yang ramah lingkungan.

 

"Hal ini tentu menjadi indikator positif penggunaan BBM ramah lingkungan oleh masyarakat. Ini selaras dengan semangat Pertamina RU IV Cilacap untuk menjadi perusahaan energi yang efisien dan ramah lingkungan," tambahnya.

 Baca Juga: Klaster Pesantren Bertambah, 198 Ponpes di Banyumas PSBB

“Kilang RFCC menjadi pelopor kilang modern Pertamina yang ramah lingkungan dan terus meningkatkan standar produknya setara Euro 4, atau Euro 3. Hadirnya Kilang Langit Biru Cilacap dan saat ini yang sedang berlangsung proyek kilang RDMP,” ujarnya. 

 

Pertamax mulai diluncurkan pertama kali pada 10 Desember 1999, menggantikan Premix 1994 dan Super TT 1998 yang mengandung unsur Methyl Tetra Butyl Ether (MTBE), yang kurang ramah lingkungan. Pertamax mengandung Oktan 92 berstandar internasional untuk kendaraan bermotor.

 

Produksi Pertamax saat ini dilakukan di 3 kilang Pertamina, yakni di RU III Plaju, RU IV Cilacap, dan RU VI Balongan.

 Baca Juga: Anggota DPRD Cilacap Meninggal Akibat Positif Covid-19

"Kilang RFCC pertama kali memproduksi Pertamax pada 2016. Saat ini Pertamax diproduksi dengan mencampur produk dari Platformate & Gasoline RFCC,” katanya.

 

Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan dengan kompresi 10:1 dan 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

 

Pertamax mengandung pelindung anti karat untuk dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin serta menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna.

 Baca Juga: Kebumen Zona Merah, Kampanye Pilkada 2020 Dengan ‘door to door’

BBM jenis ini dinilai lebih ramah lingkungan karena kandungan sulfurnya maksimal sebesar 50 ppm (part per million). Atau sesuai baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

 

“Peraturan ini menetapkan bahwa gas buang kendaraan bermotor maksimal 50 ppm, sehingga masyarakat mendapatkan produk Pertamax berkualitas tinggi dan ramah lingkungan dengan gas buang yang lebih sedikit," tandasnya.***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x