PORTAL PURWOKERTO - Pandemi virus Covid-19 yang telah melanda Indonesia sejak awal tahun ini membuat ketimpangan di berbagai aspek lebih jelas.
Dampak yang ditinggalkan pandemi ini hampir merata di setiap aspek kehidupan terutama ekonomi.
Hampir sebagian besar warga dunia, apalagi Indonesia, kehilangan pekerjaan dan pendapatannya. Kondisi ekonomi Indonesia di kuartal ke III-2020 minus 3, 49 yang diprediksi akan tetap berlanjut di kuartal ke IV-2020.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Tetap Alokasikan 20 Persen APBN Untuk Pendidikan
Hilangnya pekerjaan atau berkurangnya pendapatan lebih banyak terjadi pada perempuan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam acara The UN Women Asia Pacific Women Empowerment Principles (WEPs) Awards Ceremony in Indonesia yang diselenggarakan secara daring, Rabu, 18 November 2020, mengatakan sektor terfeminisasi, seperti restoran, akomodasi atau hotel, dan juga pekerja rumahan yang paling tertekan.
Baca Juga: Indonesia Resesi, Perekonomian Masih Lesu Tapi Sri Mulyani Yakin Akan Hal Ini
Laporan awal ADB-UN Women’s High Level Roundtable tahun 2020 menyatakan bahwa 54% dari 75 juta pekerja di restoran dan industri akomodasi adalah perempuan.
“Dan karena itu, mereka adalah pihak yang paling menderita dari kondisi ini karena pekerjaan mereka yang paling terdampak Covid-19,” kata Sri Mulyani.