Network
PORTALPURWOKERTO- Sebuah soal ujian online kini jadi sorotan masyarakat karena menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam soal ujian itu disebutkan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta tak menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, melainkan untuk menolong rakyat.
Tak berhenti di situ, ada salah satu soal ujian online lagi yang menyebutkan bahwa Anies diejek Mega karena memiliki sepatu yang jelek. Namun Anies tidak pernah marah.
Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, FPI: Tokoh Kita dan Semua Saat Ini Sedang Allah Uji Dengan Wabah
Meskipun tak disebutkan dengan gamblang nama Mega, namun warganet banyak yang menduga bahwa nama Mega dalam soal ujian sekolah online itu adalah mantan Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Soal ujian sekolah ini kemudian beredar begitu viral dan hingga kini menjadi pembicaraan, terutama guru yang membuatnya.
Adapun identitas guru yang membuat dan sekolah tidak diungkapkan ke publik, namun Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku pihaknya telah menegur guru yang sudah membuat soal tersebut.
Baca Juga: Hotman Paris Pun Unggah Lagu Sugar Daddy oleh Qveen Herby, Tentang Apa Lagu Ini? Ini Terjemahannya
Menurut hasil penelusuran Dinas Pendidikan DKI Jakarta, soal ujian viral ini dibuat untuk menguji kompetensi siswa pada mata pelajaran mengenai pembentukan karakter, integritas, sabar, dan tanggung jawab.
Namun, meski maksud dari pembuatan soal ujian tersebut bertujuan baik, Nahdiana, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta tak membenarkan pihak guru maupun sekolah menyebut pejabat publik di dalamnya.
Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel "Viral Soal Ujian Sekolah 'Tertindasnya' Anies Baswedan dari Mega, Begini Kabar Guru yang Membuatnya", Nahdiana beri klarifikasi terkait kontroversi ini.
“Dinas Pendidikan tidak pernah mengimbau kepada guru di sekolah untuk membuat soal ujian sekolah dengan menyebutkan nama pejabat publik tertentu,” katanya.
Baca Juga: Waspada, Bisa Jadi Tanda Covid-19 Jika Merasa Sakit Tenggorokan dan Menggigil
Berdasarkan laporan, guru pembuat soal tersebut dipastikan telah mendapatkan teguran dan diimbau tidak mengulangi perbuatannya.
"Kami telah mengarahkan guru yang membuat soal ujian sekolah tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," kata Nahdiana dalam keterangannya, Sabtu, 12 Desember 2020.
Lebih lanjut, Nahdiana mengatakan terkait adanya nama yang digunakan dalam soal itu tidak dimaksudkan untuk mendukung atau pun mencemarkan nama pejabat publik.
Nahdiana juga mengimbau kepada para pegawainya khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk tetap menjaga netralitas ASN sehingga bisa memberikan pelayanan publik yang baik.
Baca Juga: Jasad Khabib Nurrokhman Ditemukan di Pantai Tegal Tirta Kebumen
“Hal tersebut berpotensi menjadi unsur pelanggaran netralitas terhadap posisi ASN," kata Nahdiana.***(Rivan Muhammad/Pikiranrakyat-Bekasi.com)
