Keterbatasan Sinyal Internet, Guru di Cilacap Manfaatkan Lingkungan untuk Belajar

- 22 November 2020, 08:57 WIB
Guru di Cilacap memanfatakan tempat telus bekas untuk dijadikan media pembelajaran diagram kartesius
Guru di Cilacap memanfatakan tempat telus bekas untuk dijadikan media pembelajaran diagram kartesius /dok Guru Penggerak Cilacap

PORTAL PURWOKERTO - Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi para siswa, harus bisa diciptakan oleh para guru. Terutama selama pandemi ini, dimana sudah delapan bulan lebih, para siswa tidak masuk kelas.

Pemanfaatan fasilitas teknologi, seperti menjadi keharusan pelaksanaan metode belajar daring. Akan tetapi tidak semua wilayah di Kabupaten Cilacap terjangkau oleh internet. Masih ada daerah blank spot atau tidak terjangkau internet.

Terutama di wilayah Cilacap bagian barat, seperti Wanareja, Majenang dan beberapa wilayah lainnya.

Baca Juga: Ribuan GTT PTT Cilacap Diusulkan Menerima BLT Honorer Non PNS

Untuk itu guru-guru di daerah tersebut pun lebih mengoptimalkan potensi alam dan lingkungan untuk mendukung proses pembelajaran.

Seperti Eko Riyadi, guru SD Negeri 1 Wanareja, Kecamatan Wanareja, yang mengajak siswa-siswi kelas 6 untuk belajar di alam. Ia mengajak anak didiknya untuk belajar mengenai tema wirausaha.

Siswa diajak ke hutan pinus Dusun Sogati Kecamatan Wanareja yang dekat dengan sekolah. Berbagai macam benda biotik dan abiotik yang ada di hutan, mereka manfaatkan untuk menciptakan suatu produk kreatif berdaya guna.

Baca Juga: Klik info.gtk.kemdikbud.go.id, Dana BLT Subsidi Gaji Guru Honorer Dipotong Pajak Penghasilan?

"Kami pantik mereka untuk merenung dan bertanya tentang apa yang bisa dilakukan dengan benda-benda yang ada di hutan, kemudian mengambil, memanfaatkan sumber daya yang ada tanpa merusak lingkungan, lalu di akhir kegiatan melakukan praktik mengolah bahan menjadi suatu produk yang berdaya guna, utamanya seni kreatif," tutur Eko yang merupakan Guru Penggerak di Cilacap ini.

Lain halnya yang dilakukan oleh Nike Kurnia Dewi, Guru Penggerak lainnya dari SDN 4 Jenang, Majenang, memanfaatkan kotak telur puyuh yang sudah tidak terpakai. Kotak telur tersebut diubah menjadi papan diagram untuk belajar kartesius.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Honorer Kemenag Cair, Aktifkan Rekening Segera Sebelum Juni 2021, Begini Caranya

Nike mengkombinasikan dengan lidi sebagai garis, penggaris yang dipasang vertikal dan horizontal, serta malam sebagai titik sekaligus penempel lidi yang juga dibuat sendiri dengan campuran tepung dan juga minyak.

Selanjutnya digunakan Nike untuk memeragakan diagram kartesius secara nyata.

"Anak-anak terkadang kurang paham ketika belajar kartesius hanya dari buku karena masih agak abstrak. Dengan papan peraga ini, siswa bisa secara langsung memeragakan titik koordinat dan juga bangun ruang secara nyata," ujarnya.

Baca Juga: Sudah Cair! Cek info.gtk.kemdikbud, Cara Dapat BLT Honorer non PNS, Berikut Ini Kriterianya

Diagram tersebut sangat membantu siswa yang tidak bisa belajar hanya dengan visual saja, namun siswa bisa belajar dengan gaya belajar kinestetik.

Ketua Agen Perubahan Guru Penggerak P4TK Matematika Kemdikbud Yuliawanto mengaku optimis Program Pendidikan Guru Penggerak dapat mewujudkan transformasi pendidikan ke arah yang lebih baik.

"Inovasi para guru penggerak ini sangat baik, dan selalu bisa mengeksplorasi potensi yang ada untuk pembelajaran kepada anak didik," katanya.***

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x