Hari Santri di Tengah Wabah, Taj Yasin: Pesantren Jihad Melawan Covid-19

22 Oktober 2020, 13:04 WIB
Wagub Jateng Taj Yasin menyerahkan penghargaan kepada Ponpes di hari santri /dok Humas Pemprov Jateng

 

PORTAL PURWOKERTO - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyerahkan penghargaan kepada 15 duta pondok pesantren se-Jawa Tengah bertepatan dengan Peringatan Hari Santri 2020.

Penghargaan tersebut berupa uang pembinaan Rp125 juta dan jogo santri kit senilai Rp8 juta per duta pondok pesantren tersebut.

Pemberian penghargaan tersebut dilakukan melalui seleksi penerapan protokol kesehatan di pondok pesantren atau Jogo Santri mulai dari administrasi, penilaian video, dan pengecekan langsung di lapangan. Dari sekitar 193 peserta se-Jawa Tengah, diambil 15 pondok pesantren yang terbaik.

Yakni Ponpes Maslakul Huda (Pati), Balekambang (Jepara), Tanbihul Ghofilin (Banjarnegara), Tahfidz Al Hamidiyah (Pati), Walindo Manba'ul (Pekalongan), Riyadhotut Thalabah (Rembang), Nida Al Quran (Temanggung), Sabilurrasyad (Kendal), Sunan Gunung Jati Kismantoro (Wonogiri).

Baca Juga: Data Kurang Valid, 150 Ribuan Pekerja Belum Terima BLT Gaji

Selain itu, ada Al Uswah (Kota Semarang), Life Skill Daarun Najaah (Kota Semarang), Khozinatul Ulum 1 (Blora), PP MIBS (Kebumen), Al Falah Tejosari (Temanggung) dan PPTQ Darussalam (Jepara).

"Ke depan, duta pondok pesantren ini bisa secara bersama-sama menularkan atau bersosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan atau jogo santri ke seluruh pondok pesantren, terutama di Jawa Tengah," ujar Taj Yasin Maimoen, Kamis 22 Oktober 2020.

Menurutnya, pondok pesantren membutuhkan arahan dari pemerintah terkait dengan upaya pencegahan Covid-19.

"Kalau di Jawa Tengah sudah ada 15 duta pondok pesantren, diharapkan bisa memberikan pembinaan bagi pondok pesantren di Jawa Tengah yang lain," jelasnya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Terang-Terangan Dukung LGBT

Dalam kesempatan itu, Taj Yasin menceritakan tokoh Islam yang berjasa di bidang kesehatan yakni Ibnu Sina. Selain itu, ia juga mengingatkan perjuangan KH Hasyim Asy'ari melawan penjajah.

"Temanya Santri Kuat Indonesia Kuat, maka itu santri diingatkan bahwa pernah punya Ibnu Sina yakni pahlawan dari kalangan santri. Nah, dari sini santri untuk bisa berperan dalam melawan Covid-19 dengan segala keterbatasannya. Mbah KH Hasyim Asy'ari juga pernah mengeluarkan resolusi jihad melawan penjajah, kalau saat ini alangkah baiknya jika dari pesantren muncul resolusi jihad melawan Covid-19," tuturnya.

Ihda Khullatil Mardiyah, Pengurus Pondok Pesantren Diyadhotut Thalabah Rembang mengatakan bahwa pihaknya mengikuti seleksi duta pondok pesantren dengan menyiapkam beberapa hal. Diantaranya, aturan protokol kesehatan, administrasi dan pembuatan video.

"Iya, kita ikut seleksi mulai pengumpulan berkas, pembuatan video dan sampai didatangi panitia lamgsung," katanya.

Baca Juga: Nelayan Cilacap Didorong Gunakan Bahan Bakar Gas karena Lebih Hemat

Di pondok pesantrennya memang sudah menerapkan protokol kesehatan. Mulai pendaftaran santri baru secara daring, hingga cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak di tiap kegiatan di pondok pesantren.

"Selalu jaga jarak kalau mengaji dan solat. Kita juga ada pos kesehatan di pondok," lanjutnya.

Sementara, Pengasuh Pondok Pesantren Nida Al Quran Temanggung, M Afham menuturkan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap pondok pesantren.

"Ini bentuk kepedulian dari pemerintab sekaligus keseriusan dalam mengembangkan pendidikan di pondok pesantren," ungkapnya.

Baca Juga: BLT Gaji Termin II Cair November

Harapannya, dunia pendidikan pondok pesantren ke depan lebih baik dan mampu menunjukkan prestasi.

"Pesantren memang harus lebih baik," tandasnya.

 

Hari Santri Doa Bersama di Cilacap 

Hari Santri Nasional diperingati secara sederhana di Cilacap. Dimulai dengan upacara peringatan hari santri Naaional di halaman Pendapa Wijayakusuma Cakti, Kamis pagi.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji bertindak selaku pembina upacara. Seluruh peserta upacara laki-laki mengenakan sarung dan juga peci, khas para santri. 

Bupati Tatto yang membacakan sambutan Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan Hari Santri dicetuskan merujuk adanya 'Resolusi Jihad' yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini yang melahirkan peristiwa 10 November 1945, yang diperingati sebagai hari pahlawan.

Baca Juga: Dampak La Nina, Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Banyumas dan Cilacap

Usai upacara digelar doa bersama, yang dipimpin oleh KH Sungada Adzkia Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda mengatakan doa bersama untuk mendoakan seluruh bangsa, santri.

"Doanya tidak dirinci untuk apa saja, tetapi untuk keselamatan bangsa, para santri dan semuanya," ujarnya.

Dia juga mengingatkan agar ponpes selalu melaksanakan protokol kesehatan, agar tidak terjadi penularan Covid-19.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler