Ganjar Minta Pengungsi Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

28 Oktober 2020, 09:05 WIB
Pengungsi banjir di MI Muhammadiyah Gentasari Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap /Yumi Karasuma

PORTAL PURWOKERTO – Sejumlah bencana alam terjadi di Jawa Tengah, terutama banjir seperti di Kabupaten Kebumen maupun di Kabupaten Cilacap. Dampaknya, ratusan warga harus mengungsi.

Di wilayah Kabupaten Cilacap ada sekitar 700 jiwa lebih yang mengungsi akibat banjir di Kecamatan Kroya, yakni di Desa Mujur Lor dan di Desa Gentasari.

Untuk di Desa Gentasari, pengungsian berada di MI Muhammadiyah Gentasari Kroya dan juga di tanggul Sungai Tipar. Sampai Selasa sore, ada sebanyak 125 warga yang mengungsi di MI Muhammadiyah, dan sebanyak 232 warga di tanggul sungai Tipar.

Baca Juga: Resmi! Upah Minimum 2021 Tidak Naik, Ini Daftar Lengkap UMP 2020 di 34 Provinsi

Sedangkan di Desa Mujur Lor ada sebanyak 685 Kepala Keluarga atau 1.963 jiwa yang mengungsi. Mereka mengungsi di beberapa titik di mulai MI Darwata ada 5 KK dengan 15 orang dan Mts ada 10 orang, MI Muhammadiyah ada 83 orang, dan sekitar balai desa mereka di rumah-rumah saudara ada sekitar 400 orang.

Sedangkan di Kabupaten Kebumen banjir terdampak kepada sebanyak 49 desa di 10 kecamatan. Sehingga sedikitnya ada 2009 warga mengungsi.

Warga yang mengungsi sebagian besar Kecamatan Puring, karena daerah tersebut dekat dengan tanggul jebol. Jorban banjir yang diungsikan adalah warga Dukuh Tunggal dan Cangkring Daar Desa Madurejo Kecamatan Puring sebanyaj 266 kepala keluarga atau 785 jiwa.

 Baca Juga: Masih Menjalani Tahanan di Gunung Sindur, Habib Bahar Dijadikan Tersangka Kasus Penganiayaan

Selanjutnya warga Dukuh Bendosari Utara Tunjungan Utara Desa Sidobunder Kecamatan Puring sebanyak 376 KK dengan 1.224 jiwa.

Seperti dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan pengungsi banjir Kebumen untuk tetap memerhatikan protokol kesehatan, termasuk menyiapkan masker.

“Di tempat pengungsian juga perlu diatur sesuai protokol kesehatan, sehingga ada jaga jarak antarpengungsi dan diatur sesuai dengan anggota keluarga masing-masing,” ujar Ganjar.

Baca Juga: Polisi Sudah Kantongi Fasilitator Massa Perusuh Demo UU Ciptaker, Masih Dalam Pengejaran

Himbauan protokol kesehatan sudah diberikan oleh petugas, akan tetapi hal tersebut diakui membutuhkan latihan bagi para pengungsi. Namun, tetap saja mereka harus melaksanakannya agar tidak muncul kluster baru.

“Ini dalam kondisi pengungsian, tapi pandemi, protokolnya harus tetap diikuti,” katanya.

Adanya bencana banjir tersebut, Pemprov juga telah mengirimkan bantuan ke lokasi untuk meringankan beban korban pengungsi.

Dengan mengirimkan alat berat dari DPU PSDA untuk penanganan tanggul jebol di Kebumen, termasuk menyiapkan logistik, kantung pasir dan alat berat.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler