Fenomena Ikan Lemuru Terdampar di Pantai Teluk Penyu Cilacap, Sehari Bisa Empat Kali Muncul

8 Januari 2021, 13:11 WIB
Fenomena Ikan Lemuru yang terdampar di Pantai Teluk Penyu Cilacap, Jumat, 8 Januari 2021 /Yumi Karasuma//Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO – Puluhan ribu ikan Lemuru terdampar di sepanjang Pantai Teluk Penyu Cilacap, sejak akhir Bulan Desember 2020 beberapa hari lalu.

Ikan yang biasa disebut warga Cilacap mengenalnya dengan nama ikan siro, atau ikan yang biasa digunakan untuk dijadikan sarden.

Adanya fenomena tersebut membuat masyarakat sekitar dan juga pengunjung di Pantai Teluk Penyu pun berebut memanfaatkan dengan mengambil ilan-ikan yang terdampar.

Baca Juga: Fenomena Apa? Ribuan Ikan Lemuru Mendarat di Pantai Teluk Penyu Cilacap

Baca Juga: BBM Ramah Lingkungan Dominasi Pasar BBM Jawa Bagian Tengah

Masing-masing warga pun bisa mendapatkan ikan lebih dari 5 kilo lebih. Ikan-ikan dibawa menggunakan plastik, bahkan ada yang menggunakan pakaiannya gamisnya.

Pasalnya, ikan Lemuru yang terdampar masih dalam keadaan segar. Selain itu harga ikan lemuru di pasaran mencapai Rp3.000 per kilogram.

“Ikan ini sudah sering bermunculan, dan sudah sekitar satu minggu lebih muncul di darat,” ujar Penjaga Pantai Teluk Penyu, Ndandit Sutrisno, Jumat, 8 Januari 2021.

Baca Juga: PPKM / PSBB Jawa Bali di Banyumas, Pengamat: Idealnya Pemkab Jamin Kebutuhan Pokok

Baca Juga: Jadwal NET TV Jumat 8 Januari 2021 Lengkap, Jangan Lewatkan The Return of Superman

Kemunculan ikan, kata dia tidak menentu setiap harinya. Bisa muncul pada pagi hari, atau bahkan siang hari.

“Sehari bisa empat kali muncul, dan sering di jam-jam tertentu,” ujarnya.  

Ndandit mengatakan jika fenomena ini, merupakan hal lumrah bagi warga sekitar pantai Teluk Penyu. Karena, ikan mendarat ke pantai hamper setiap tahun terjadi.

Baca Juga: Cek Fakta, Vaksin Covid Sinovac Di Sebut Dapat Memperbesar dan Memperpanjang Penis 23 Persen

Baca Juga: 2021, Operasi Masker Purbalingga Tetap Berlanjut, Tempat Berikut Ini Akan Jadi Sasaran

“Ini sering terjadi, dan lumrah. Saya menangkal omongan orang jika dengan fenomena alam ini akan terjadi bencana atau apa, karena sering muncul dan kedarat, dan tidak ada tanda apa-apa,” ujarnya.***  

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler