Ketika Ganjar Pranowo Menjelajah Hutan Mangrove Muara Kali Ijo Kebumen, Canangkan jadi Ekowisata

28 Juli 2022, 18:19 WIB
Tahan Abrasi Pantai Selatan Kebumen, Kini Hutan Mangrove Muara Kali Ijo Dikembangkan Ganjar Pranowo /Humas Pemprov Jateng

PORTAL PURWOKERTO –  Dulu berfungsi menahan abrasi Pantai Selatan di Kebumen. Kini hutan mangrove Muara Kali Ijo dikembangkan Ganjar Pranowo sebagai wisata.

Hutan mangrove Muara Kali Ijo yang berlokasi di Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen memiliki potensi ekowisata.

Sebelumnya, hutan mangrove Muara Kali Ijo difungsikan untuk menahan abrasi di Pantai Selatan.

Baca Juga: Pendapatan Petani Desa Panembangan, Banyumas Naik jadi Rp50 Juta, Ganjar Pranowo Justru Lakukan Ini

Pembuatan hutan mangrove Muara Kali Ijo ini sekitar tahun 1980-an berfungsi untuk menahan air pasang laut dan menjadi tempat ikan berkembang biak.

Pada Rabu, 27 Juli 2022 ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencanangkan hutan mangrove Muara Kali Ijo sebagai ekowisata dan sumber bahan gula nipah.

“Saya canangkan pengembangan ekowisata mangrove yang ada di Kawasan Ekosistem Esensial Hutan Mangrove Muara Kali Ijo ini,” ujar Ganjar Pranowo.

Ganjar merasa usaha pembuatan hutan mangrove yang sudah berjalan sejak lama pada 1980 an ini bisa dikembangkan maksimal.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dan Bupati Banyumas Achmad Husein Diwaduli Pedagang Pasar Manis Purwokerto, Harga Naik Pak

“Tadi saya sudah dengar ceritanya, cukup bagus. Kalau kita lihat sejarahnya sejak tahun 1980-an, ternyata tidak mudah usaha membikin hutan mangrove sebagus ini. Anda lihat bentuknya, bagus banget ya,” tambah Ganjar.

Ganjar menjelaskan sejak 1984, ikhtiar untuk menahan abrasi di pantai Selatan bisa terlihat. Pohon bakau yang ditanam telah menjadi ekosistem yang bagus.

“Nah sekarang kita ingin coba kembangkan lagi pariwisatanya, karena di sana tadi ada budidaya ikan sama kepiting,” jelas Ganjar.

Ganjar Pranowo berharap pengembangan ekowisata di selatan Kebumen ini juga bisa menghasilkan produksi yang baik.

“Kalau itu terjadi maka saya harapkan tidak hanya sekadar budidayanya, tapi juga produksinya,” jelas Ganjar.

Baca Juga: Tekan Emisi Karbon di Kebumen, 1000 Bibit Mangrove Ditanam di Pantai Logending

Menurutnya, perawatan hutan mangrove yang dibarengi produksi ikan dan udang, hasilnya bisa sangat bagus.

Hasil kolaborasi ini bisa mendukung pengembangan ekowisata hutan mangrove Muara Kali Ijo.

Ekowisata membuat pengunjung memiliki banyak pilihan ketika mengunjungi hutan mangrove Muara Kali Ijo.

Tidak hanya belajar tentang mangrove atau berkeliling, namun juga bisa menikmati hasil budidaya ikan dan udang.

“Jadi kalau nanti produksinya bagus, kita minta untuk dikembangkan ini menjadi tempat wisata, kalau orang datang ke sini makan ikan, makan kepiting,”  ungkapnya seperti yang dikutip dari Humas Provinsi Jateng pada Kamis, 28 Juli 2022.

Baca Juga: Tanam Sejuta Mangrove Lewat ‘Mageri Segoro’, Polda Jateng Raih Rekor MURI

Ganjar Pranowo mengatakan pengembangan ekowisata masih harus diperbaiki, seperti jogging track yang masih harus dibenahi.

“Kalau itu dari bambu nggak kuat, itu mestinya dibuat dari kayu ulin begitu. Mudah-mudahan nanti ada yang bisa segera merencanakan untuk kita bisa eksekusi itu, bagus,” jelas Ganjar.

Gubernur Jateng mengapresiasi aktivis lingkungan yang merawat dan mengembangkan hutan mangrove itu.

“Aktivisnya cukup banyak di sini, dan kemudian menghasilkan. Termasuk tanaman-tanaman yang dulu orang tidak memanfaatkan, misal tanaman nipah.

Ternyata tanaman nipah yang hari ini cukup banyak itu, sudah berhasil dikembangkan untuk gula. Itu menarik, sudah jadi gula tadi,” bebernya.

Baca Juga: Bangun Benteng Tsunami, Warga Tanam Mangrove di Sungai Bodo Ijo Nusawungu

Menurut Ganjar dengan membuat gula dari pohon nipah yang banyak di sekitar pantai membuktikan kekayaan alam Indonesia.

“Ini kegiatan masyarakat puluhan tahun baru bisa kita rasakan sekarang. Maka saya titip untuk dijaga, yang mangrove tadi ditanam paling tidak butuh waktu tiga tahun. Maka sampai tiga tahun itu proses perawatannya musti intensif betul. Maka kami libatkan pelajar, aktivis (lingkungan), kampus agar semua peduli. Ini contoh bagus,” ungkap Ganjar.

Selain mencanangkan hutan mangrove Muara Kali Ijo itu, Ganjar Pranowo juga menanam mangrove bersama pelajar, warga dan aktivis lingkungan serta berkeliling jogging track di area itu.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler