Waspada, Lima Titik Rawan Bencana di Jalur KA Wilayah Daop 5 Purwokerto

22 Oktober 2020, 15:41 WIB
Sejumlah pekerja melakukan peeliharaan jalur rel KA di wilayah DAop 5 Purwokerto /Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO – Dampak adanya La Nina menyebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi semakin meningkat di sebagian besar wilayan Indonesia. Untuk itu, sejumlah wilayah perlu mewaspadai adanya bencana hidrometeorologi seperti banjir, dan juga tanah longsor.

Bencana alam seperti banjir, maupun tanah longsor bisa menganggu jalannya transportasi di darat. Termasuk juga di sepanjang jalur rel kereta api lintas selatan, yang melintasi tebing atau daerah rawan longsor serta banjir.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Opeasi (Daop) 5 Purwokerto sudah mendeteksi beberapa titik rawan bencana yang ada di wilayahnya. Mulai dari daerah rawan bencana tanah amblas karena tanah yang tidak stabil, rawan longsor, dan juga rawan banjir.

“Ada beberapa titik yang rawan bencana, seperti titik rawan tanah amblas atau tanah labil, misalnya, berada di antara stasiun Slawi – Prupuk, rawan longsor di antara Stasiun Songgom - Prupuk, Banjar - Langen, Jeruklegi – Lebeng, serta untuk daerah  rawan banjir  adalah antara Stasiun Linggapura – Bumiayu,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto melalui rilis yang dikirimkan.

Baca Juga: Data Kurang Valid, 150 Ribuan Pekerja Belum Terima BLT Gaji

Baca Juga: Dampak La Nina, Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Banyumas dan Cilacap

Untuk menjamin keamanan dan keselamatan serta kenyamanan perjalanan Kereta Api (KA), Daop 5 Purwokerto melakukan pemantauan ekstra di sepanjang jalur di wilayahnya. Serta menempatkan petugas pemantau yang akan melakukan pemeriksaan secara intensif jalur yang rawan bencana tersebut.

Slain itu, secara rutin, juga sudah mengantisipasi dengan melakukan pengecekan berulang dan pembersihan saluran air, tebing, serta pemantauan aliran-aliran sungai yang dilewati jalur KA.

“Di titik rawan ini, PT KAI Daop 5 Purwokerto sudah melakukan langkah-langkah pengamanan serta menempatkan petugas pemantau yang intensif memeriksa dan melaporkan kondisi jalur. Dengan demikian, jika ada peristiwa yang berpotensi mengganggu perjalanan KA bisa segera ditangani,” ujarnya.

Baca Juga: BLT Gaji Termin II Cair November

Baca Juga: Manfaat dan Kandungan Gizi Daun Kelor Bagi Kesehatan, Cek Efek Sampingnya

Selain menyiapkan petugas, Daop 5 juga menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS), yang berisi antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, genset dan lampu penerangan dan alat siaga lainnya.

“AMUS ditempatkan di 5 lokasi yang mudah terjangkau, beserta tim flying gank (unit reaksi cepat), lokasinya ada di stasiun Prupuk, Purwokerto, Kroya, Sidareja dan Kutoarjo,” katanya.

Untuk mendukung keselamatan bersama, PT KAI Daop 5 Purwokerto juga selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan keselamatan di perlintasan sebidang. 

Baca Juga: Paus Fransiskus Terang-Terangan Dukung LGBT

Baca Juga: Nelayan Cilacap Didorong Gunakan Bahan Bakar Gas karena Lebih Hemat

Agar kesadaran masyarakat dalam menaati aturan lalu lints di perlintasan sebidang semakin meningkat. Sehingga harapannya angka kecelakaan di perlintasan sebidang bisa ditekan.

“Dengan tertibnya masyarakat pengguna jalan dan peran optimal seluruh stakeholder, diharapkan keselamatan di perlintasan sebidang dapat terwujud. Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu dan pengguna jalan juga selamat sampai di tujuan,” tandasnya.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto

Tags

Terkini

Terpopuler