PORTAL PURWOKERTO - Hujan deras pengaruh La Nina sepanjang pulau Jawa selama dua hari terakhir menyebabkan banjir di Kabupaten Kebumen dan Cilacap Jawa Tengah
Hingga hari ketiga banjir di Kebumen belum surut, ketinggian air di beberapa lokasi masih tinggi. Hal tersebut membuat droping bantuan logistik terkendala. Seperti distribusi makanan di Pondok Pesantren Al Kahfi dan Al Falah.
Banjir dua ponpes dengan jumlah santri sampai ratusan berlokasi di Desa Sumberadi Kecamatan Kebumen, paling parah, para santri masih terkepung air dan tetap bertahan di ponpes.
Baca Juga: Lapor ke DPR Panahanan Habib Bahar Bin Smith, Ditarik ke Politik ???
"Dua ponpes tersebut sempat terisolir karena banjir di kawasan tersebut. Santri terjebak di Ponpes, karena banjir menggenangi seluruh akses jalan," kata Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahyadi .
Banjir bahkan mencapai kedalaman leher orang dewasa atau kurang lebih 1 meter. Para santri memilih tetap berada di Ponpes selama banjir.
Pihak polres bersama PMI mengerahkan kendaraan patroli "double cabin" dan perahu karet, untuk menjamah ponpes itu dengan membawa bantuan logistik berupa sembako obat obatan pakaian hingga peralatan mandi.
Baca Juga: Resmi! Upah Minimum 2021 Tidak Naik, Ini Daftar Lengkap UMP 2020 di 34 Provinsi
Begitu sampai di Ponpes, rombongan disambut oleh para santri. Selanjutnya secara estafet bantuan didrop masuk ke Ponpes untuk selanjutnya diamankan di lantai dua Ponpes yang tidak tergenang air.
"Kami turut prihatin dengan kejadian ini. Kami berikan bantuan kepada para santri. Semoga banjir segera surut," ucap AKBP Rudy.
Ponpes Al Kahfi dan Al Falah menjadi dua ponpes terparah akibat bencana hidrologi yang berimbas pada tanggul sungai dekat Ponpes itu jebol.***