Kalau Tidak Ada Nusakambangan, Cilacap Bakal Dihantam Tsunami, BNPB Minta Pemerintah Lakukan Ini

- 5 Desember 2020, 17:31 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo saat meninjau Pohon Plahlar di Kawasan Konservasi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat  4 Desember 2020.
Kepala BNPB Doni Monardo saat meninjau Pohon Plahlar di Kawasan Konservasi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat 4 Desember 2020. /Humas BNPB/Danung Arifin/

PORTALPURWOKERTO- Tsunami Pangandaran yang terjadi di tahun 2006 lalu ternyata bisa punya dampak yang cukup serius bagi kabupaten Cilacap.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, pulau Nusakambangan adalah 'benteng alami' kota Cilacap dari tsunami Pangandaran 14 tahun silam.

Berdasarkan hasil catatan ilmiah dari berbagai pakar, gelombang tsunami yang menghantam wilayah Nusakambangan pada waktu itu mencapai ketinggian antara 15 sampai 22 meter.

Baca Juga: Fakta Dibalik Jokowi Berhentikan Luhut Binsar Pandjaitan, Tunjuk Mentan Jabat Menteri Kelautan

"Kalau tidak ada Pulau Nusakambangan, maka pada tahun 2006 yang lalu, mungkin sebagian besar kawasan di Cilacap yang penduduknya termasuk paling padat itu akan terdampak,” kata Doni dikutip dari laman resmi BNPB Sabtu 5 Desember 2020.

Doni menambahkan, kendati pusat episentrum berada di Pangandaran, ternyata juga menimbulkan kerusakan di bagian selatan Nusakambangan. Ada beberapa vegetasi alami di sana yang hancur setelah diterjang gelombang tsunami.

"Tsunami 2006 yang pusat episentrumnya di Pangandaran, ternyata juga menimbulkan kerusakan yang tidak sedikit di bagian selatan Nusakambangan,” jelas Doni.

 Oleh karena itu, Doni Monardo meminta agar beberapa jenis tanaman yang dapat menjadi ‘pondasi alami’ di Pulau Nusakambangan harus terjaga dan berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Begini Cara Agar Akun Google Terdeteksi Tetap Aktif dan Lolos Dari Kebijakan Baru Penyimpanan Google

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x