Rumah Masih Dipenuhi Lumpur, Ratusan Warga Memilih Bertahan di Pengungsian

- 18 Desember 2020, 21:25 WIB
Petugas BPBD Cilacpa melakukan pengecekan di salah satu pengungsian di Sidareja, Jumat, 18 Desember 2020
Petugas BPBD Cilacpa melakukan pengecekan di salah satu pengungsian di Sidareja, Jumat, 18 Desember 2020 /BPBD Cilacap

PORTAL PURWOKERTO – Ketinggian air banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap beberapa hari ini mulai surut. Para pengungsi pada Jumat, 18 Desember 2020 pagi mulai kembali ke rumah masing-masing, meskipun masih ada pengungsi yang bertahan di pengungsian.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mengatakan jika hujan deras yang terjadi di sebagain besar wilayah Cilacap menyebabkan sebanyak 14 desa di 5 kecamatan.

“Dari 14 desa yang terendam, 8 desa diantaranya sudah surut,” ujarnya, Jumat.

Baca Juga: Kisah Warga Purwokerto yang Rumahnya Ambrol Karena Longsor: Rasanya Seperti Gempa, Suaranya Keras..

Akibat adanya bencana banjir menggenang rumah penduduk dan juga areal persawahan. Tri Komara mengatakan ada sebanyak 7.950 kepala keluarga (KK) atau  22.441 jiwa yang terdampak, dan ada seluas 55 hektar sawah yang terendam.

Tri Komara mengungkapkan jika masih ada sebanyak 152 KK dengan 402 jiwa yang mengungsi akibat banjir tersebut. Serta menyebabkan tanggul sungai rusak atau jebol di 6 titik, dan 4 titik diantarnya sudah ditangani.

Banjir juga menyebabkan satu rumah roboh, dan satu rumah rusak berat.

Baca Juga: PT KAI Gunakan Rapid Test, Keluar Masuk Jateng, DKI Jakarta dan DI Yogyakarta Wajib Swab Antigen

Air masih mengegnangi sejumlah wilayah di Cilacap, meski ketinggian air sudah surut, Jumat 18 Desember 2020
Air masih mengegnangi sejumlah wilayah di Cilacap, meski ketinggian air sudah surut, Jumat 18 Desember 2020 BPBD Cilacap

“Jumat ketinggian air sudah surut sekitar 5-25 cm, dan saat ini di pemukiman masih sekitar 10-35 cm, dan masih ada pengungsi karena masih ada beberapa rumah yang tergenang, dan banyaknya sampah dan lumpur  yang terbawa banjir, sehingga belum bisa dibersihkan secara menyeluruh,” katanya.

Pengungsi yang masih bertahan berada di Desa Sidareja, di Gudang Toko Bangunan Slamet, masih ada sebanyak 12 KK dengan 29 jiwa yang bertahan, sedangkan 25 KK atau 36 jiwa sudah pulang ke rumah. Untuk pengungsi di Koramil 11 Sidareja, masih ada sebanyak 20 KK yang bertahan atau sebanyak 61 jiwa, sedangkan 1 kk dengan 4 jiwa.

Baca Juga: Adam Suseno, Suami Inul Daratista Potong Kumis, Warganet: Seperti Aktor Hollywood!

Pengungsi di Desa Sudagaran Sidareja masih ada sebanyak 15 KK dengan 36 jiwa yang bertahan di Masjid Yusufiyah. Serta di Desa Sidamulya masih ada sebanyak 25 KK dengan 50 jiwa bertahan di kantor Kepala Desa, dan 18 KK dengan 41 jiwa bertahan di rumah warga.

Warga Kecamatan Gandrungmangu yang masih bertahan di pengungsian berada di Desa Wringinharjo sebanyak 3 KK dengan 10 jiwa bertahan di Masjid Baitul Muklis, dan di kantor Kepala Desa ada sebanyak 23 KK dengan 64 jiwa. Jumlah ini bertambah sebanyak 19 KK dengan 48 jiwa.

Baca Juga: Demi Alasan Ini, Lee Seung Gi Kembali Bernyanyi dan Menelurkan Album The Project

Pengungsi juga ada di Desa Ciklapa Kecamatan Kedungreja, ada sebanyak 28 Kk dengan 81 jiwa yang mengungsi di aula Graha Mulia.

BPBD menghimbau masyarakat tetap waspada dengan potensi curah hujan yang masih bisa terjadi. Apabila hujan deras kembali datang, dan air mulai tinggi, diharapkan masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri. ***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: BPBD Cilacap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x