Waduh, Begini Penampakan Cabai Rawit Dengan Pewarna Merah di Purwokerto, Kalau Dimasak Rasanya Sama!

- 30 Desember 2020, 23:00 WIB
Cabai rawit  ber cat beredar di Pasar Wage Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa Tengah
Cabai rawit ber cat beredar di Pasar Wage Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa Tengah /Evi Yanti/Portal Purwokerto

PORTALPURWOKERTO- Cabai rawit merah yang dicat dan ditemukan di pasar tradisional Purwokerto membuat banyak masyarakat panik.

Salah satu warga Purwokerto Utara, Tini mengatakan ia sempat membeli cabai di pasar Wage namun tidak memperhatikan dengan detail.

Usai mendengar berita tersebut, ia pun bergegas memeriksa stok cabai yang dibeli. Tini menemukan beberapa cabai rawit memiliki ciri yang sama.

Baca Juga: Polisi Bakal Bongkar Cabai Rawit Dicat Pewarna Merah, Beredar di Sejumlah Pasar Tradisional

Cabai rawit yang dicat dengan warna merah, ditemukan di Pasar Wage Purwokerto.
Cabai rawit yang dicat dengan warna merah, ditemukan di Pasar Wage Purwokerto. Portal Purwokerto/Eviyanti

"Sebagian sudah buat masak dan jadi sambal. Tidak terasa apa-apa rasanya seperti cabai biasa pada umumnya," ujar dia.

Ia juga mengaku tidak memiliki gangguan kesehatan lainnya setelah mengkonsumsi cabai tersebut.

"Setelah makan kalau sekarang ini tidak ada gejala apa-apa, tapi sisa cabai sudah saya buang, enggak berani saya makan," katanya pada Portal Purwokerto Rabu 30 Desember 2020 malam.

Baca Juga: Astagfirullah, Geger Cabai Rawit Dicat Merah di Purwokerto, Begini Cara Membedakan Dengan yang Asli

Kepala Loka POM Banyumas Suliyanto mengatakan cat yang ada pada cabai dipastikan bukan pewarna makanan. Namun pihaknya tetap menunggu hasil dari BPOM Semarang.

Meski demikian, pihaknya mengimbau warga untuk jeli dan berhati-hati. Sebab cabai rawit yang dicat tersebut akan memberikan dampak kesehatan yang cukup serius jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Kepala Dinas  Kesehatan Banyumas Sudiyanto konsumsi dalam jumlah sedikit mungkin bisa mengakibatkan gangguan pada tenggorokan. Namun jika konsumsi dalam jangka waktu lama dan terus menerus, bisa menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah