PORTAL PURWOKERTO – Menjadi bagian dari instalasi Unit Pengolahan Limbah (UPL) medis di RSUD Margono Banyumas bukan perkara mudah. Begitu pula bagi Retno Widyowati yang diberi tanggung jawab sebagai Kepala Instalasi Sanitasi UPL di rumah sakit rujukan Provinsi dan Nasional ini.
Baginya, pengolahan limbah medis di RSUD Margono memerlukan extra kehati-hatian dalam menanganinya. Terlebih lagi saat menangani limbah medis Covid-19.
Di RSUD Margono, ada beberapa ruangan yang digunakan sebagai ruang isolasi dan juga penanganan pasien Covid-19 yang datang dari berbagai daerah. Hal ini membutuhkan perhatian lebih terutama menyangkut limbah medis Covid-19.
“Limbah medis untuk Covid itu semua hasil kegiatan yang ada di ruang isolasi, semua kita kategorikan limbah medis. Dari mulai sisa makanan, kardus-kardus bekas obat, hasmat, sarung tangan, spet, semua. Pokoknya yang ada disitu kegiatan apapun disitu. Lalu dipisahkan dan ditimbang (sebelum diangkut armada),” kata Retno, sapaan akrabnya.
Untuk menangani limbah medis Covid-19, Retno dan timnya serta para petugas yang berada di kesatuan penanganan pandemi Corona di RSUD Margono Banyumas ini harus memahami bagaimana limbah tersebut diolah sebelum diangkut oleh armada pihak ketiga yang bekerjasama dengan rumah sakit dalam mengelola limbah medis ini.
Ia mengatakan bahwa setidaknya ada tiga kali penyemprotan disinfektan kepada limbah tersebut sekaligus tempatnya.
“(Untuk pengangkutan sampah medis Covid-19) Minimal ada tiga tahap disinfeksi,” kata Retno yang ditemui Tim Portal Purwokerto pada Senin, 1 Februari 2021.