Sama halnya dengan Nur, warga lainnya yang rumahnya juga terendam hingga ketinggian hampir 1 meter.
“Pagi-pagi setelah subuh itu air masuk, ya langsung barang-barang yang di lantai langsung dibawa keluar, tapi ada yang tidak terbawa, jadi basah,” katanya.
Dia juga mengatakan jika terakhir kali banjir terjadi pada 10 tahun lalu, atau skeitar tahun 2010. Banjir besar juga menggenangi rumahnya.
Air terpantau mulai surut mulai sekitar 10.30 WIB. Warga pun mulai membersihkan rumahnya yang tergenang air hujan dicampur.
11 Desa di 2 Kecamatan Terendam
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mencatat ada 11 desa di Kecamatan Jeruklegi dan Kawunganten yang terdampak.
Untuk Kecamatan Jeruklegi meliputi desa Cilibang, Jeruklegi Wetan, Sawangan, Prapagan, Brebeg dan Jambusari.
Sedangkan untuk Kecamatan Kawunganten meliputi Desa Kalijeruk, Desa Kawunganten, Desa Bojong, Desa Mentasan, dan Desa Kawunganten Lor.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy melalui Kabid Kedaruratan Heru Kurniawan mengatakan jika untuk kondisi terkini di Kecamatan Jeruklegi, genangan air sudah surut. Saat ini warga masih terus melakukan pemulihan pembersihan.