Letak Gunung SLAMET Dimana? Aktif 5 Tahunan, Ada Mitos Jelang Pemilu dan Pergantian Presiden di Indonesia?

- 20 Oktober 2023, 19:41 WIB
Gunung Slamet. Letak Gunung SLAMET Dimana? Aktif 5 Tahunan, Ada Mitos Jelang Pemilu dan Pergantian Presiden di Indonesia?.*
Gunung Slamet. Letak Gunung SLAMET Dimana? Aktif 5 Tahunan, Ada Mitos Jelang Pemilu dan Pergantian Presiden di Indonesia?.* /Instagram @purwokerto24jam_

PORTAL PURWOKERTO - Letak gunung Slamet dimana? Aktif 5 tahun sekali, bagaimana mitos gunung Slamet jelang pemilu dan pergantian Presiden?

Letak Gunung Slamet di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, adalah sebuah gunung berapi kerucut tipe A yang mempesona.

Dengan ketinggian mencapai 3.432 mdpl, letak Gunung Slamet menjadi salah satu ikon alam yang mempesona di pulau Jawa.

Namun, apa yang membuat Gunung Slamet begitu istimewa adalah fakta bahwa ia berdiri sendiri, terpisah dari pegunungan lainnya di sekitarnya.

Baca Juga: Kondisi Gunung Slamet Terkini: Status Level II, Ada 17 Gunung Berapi dalam Status Waspada, Apa Dampak Letusan?

Letak gunung Slamet di antara lima kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes, Gunung Slamet adalah pemandangan alam yang luar biasa.

Keunikan Gunung Slamet tidak hanya terletak pada ketinggian dan letak geografisnya. Gunung ini juga dikenal sebagai salah satu gunung dengan suhu rata-rata paling dingin di pulau Jawa, memberikan pengalaman pendakian yang benar-benar unik.

Tidak hanya itu, daerah sekitar Gunung Slamet juga memiliki curah hujan tahunan yang sangat tinggi, mencapai 8.134,00 milimeter (mm) per tahun. Ini membuatnya menjadi salah satu daerah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia.

Gunung Slamet adalah yang tertinggi di Jawa Tengah dan yang kedua tertinggi di pulau Jawa, hanya kalah oleh Gunung Semeru.

Namun, keunikan sejati Gunung Slamet adalah statusnya sebagai "gunung tunggal" terbesar di Indonesia. Ini berarti bahwa tidak ada gunung lain yang ada dalam area sekitarnya.

Dengan luas vegetasi sekitar 312 km² (31.200 ha) dan luas total area gunung mencapai 560 km² (56.000 ha), Gunung Slamet adalah salah satu gunung terluas di Indonesia.

Baca Juga: Banyumas Aman, Jika Gunung Slamet Meletus? Daerah Mana Saja Yang Terkena Dampak, Berapa kali Slamet Meletus

Meskipun pendakian Gunung Slamet terkenal sulit dan menantang, banyak pendaki memilihnya sebagai tujuan petualangan mereka.

Pemandangan yang menakjubkan dan pengalaman pendakian yang mendalam adalah daya tarik utama Gunung Slamet. Kawah IV adalah salah satu fitur alam yang masih aktif hingga saat ini, dan pernah berada dalam status siaga medio-2009.

Tidak jauh dari Gunung Slamet, terletak kawasan wisata Baturraden, yang merupakan tujuan wisata populer di Kabupaten Banyumas.

Selain itu, terdapat juga pemandian air panas Guci yang berada di sisi utara Gunung Slamet, tepatnya di Kabupaten Tegal.

Semua ini membuat Gunung Slamet menjadi simbol dan sumber kebanggaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Banyumas Raya, bagian barat Jawa Tengah.

Gunung Slamet adalah bukti keindahan alam dan kekayaan geografis yang patut dijaga dan dijelajahi oleh semua.

Mitos Gunung Slamet Jelang Pemilu dan Pergantian Presiden

Di tengah aktivitas Gunung Slamet, warga masyarakat sibuk dengan kehidupan mereka, dan warga yang tinggal di dekat gunung Slamet yakin bahwa Gunung Slamet tidak akan meletus.

Bagi mereka yang tinggal di sekitar Gunung Slamet, erupsi "batuk" gunung setinggi 3.428 meter di atas permukaan laut bukanlah hal yang asing. Ini menjadi rutinitas, terutama menjelang pemilihan presiden. Aktivitas vulkanik Gunung Slamet selalu meningkat setiap lima tahun sekali.

"Mbah Slamet watuk, biasa tiap mau pemilu dan pergantian Presiden," kata Ani, seorang warga di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.

Ani yang dihubungi oleh Tim Portal Purwokerto menjelaskan bahwa masyarakat setempat tetap menjalani kehidupan sehari-hari mereka seperti biasa, termasuk para petani yang pergi ke ladang dan para pekebun yang merawat kebun mereka.

Baca Juga: Misteri Gunung Slamet dan Ini Asal-Usul Nama Gunung Slamet, Gunung Tertinggi Kedua di Pulau Jawa

"Mereka bekerja seperti biasa, karena orang tua di sini yakin bahwa Gunung Slamet tidak akan meletus. Ini hanyalah 'batuk-batuk' menjelang pemilu."

Mengingat sejarah erupsi Gunung Slamet, catatan vulkanologi mencatat bahwa erupsi pertamanya terjadi pada tahun 1772. Sejak itu, terdapat 15 letusan hingga tahun 2014.

Tiga dari letusan tersebut terjadi pada tahun yang sama dengan pemilihan presiden di Indonesia.

Mitos dan kenyataan terkait dengan Gunung Slamet menciptakan kisah menarik di antara masyarakat setempat.

Meskipun erupsi gunung ini merupakan fenomena alam yang perlu diwaspadai, mereka percaya pada siklus erupsi yang konsisten dan merasa aman menjalani kehidupan sehari-hari mereka di bawah bayang-bayang Gunung Slamet.***

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah