PORTAL PURWOKERTO – Banjir yang melanda Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas, masih menyisakan ratusan pengungsi, salah satunya di Desa Sirau. Masih ada sebanyak 108 warga yang mengungsi balai pertemuan maupun ruang ruang sekolah yang ada di desa tersebut.
Salah satu pengungsi, Turiyah mengatakan sudah sekitar enam hari mengungsi karena air masuk ke dalam rumahnya. Selama mengungsi, semua kebutuhannya juga terjamin.
"Semua terpenuhi, makan ada, justru berlebih. Kondisi saya dan teman-teman juga sehat," ucapnya.
Baca Juga: Meski Tuai Protes, Omnibus Law UU Cipta Kerja Tetap Diteken Jokowi
Hal tersebut disampaikan Turiyah kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Bupati Banyumas Achmad Husein saat memantau kondisi pengungsi di Banyumas, Selasa 3 November 2020.
Dalam pantauan, Ganjar melihat jika di tempat pengungsian yang ada di gedung pertemuan tersebut, para pengungsi belum menerapkan protokol kesehatan, terutama jaga jarak.
Untuk itu, Ganjar pun langsung memanggil Kepala Desa dan BPBD Banyumas untuk segera melakukan penataan. Karena hal tersebut sangat penting, agar tidak ada bencana Covid-19 di pengungsian.
Baca Juga: Tim Ahli Kubur BPBD Sudah Memakamkan Pasien ke-101, Dominasi Klaster Keluarga
“Memang ini perlu latihan, karena kondisi seperti ini berbahaya. Pak Kades saya titip, semua tempat pengungsi dikasih jarak, dibuat kotak-kotak pemisahan antar keluarga. Kalau seperti ini kan bahaya,” kata Ganjar.