Ide Jualan Bulan Puasa Modal Kecil, Omzet Sampai Jutaan!

12 Maret 2024, 12:57 WIB
Ide Jualan Bulan Puasa Modal Kecil, Omzet Sampai Jutaan!/Pasar Benhil, Jakarta/ANTARA/Aditya Pradana Putra /

PORTAL PURWOKERTO - Ide jualan bulan puasa modal kecil yang dilakukan pada saat bulan puasa biasanya dapat menhasilkan omzet hingga jutaan rupiah. 

Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di dunia, tak terkecuai di Indonesia. Di bulan Ramadhan ini umat Islam akan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Dalam satu bulan Ramadhan bisa terdapat 29 atau 30 hari, tergantung pada penampakan bulan baru. Kali ini di tahun 2024 diperkirakan bulan Ramadhan akan berlangsung selama 29 hari.

Bagi banyak orang, selain untuk beribadah, bulan Ramadhan juga berarti waktunya untuk berjualan. Pasalnya, banyak umat Islam yang royal membelanjakan uang mereka ketika bulan Ramadhan tiba.

Baca Juga: 5 Ide Jualan Bulan Puasa, Tidak Perlu Jualan Jauh dari Rumah Nomer 5 Bikin Kenyang!

Yang biasa dibeli saat bulan Ramadhan biasanya adalah makanan dan minuman berbuka puasa, barang-barang yang mendukung untuk beribadah, dan tak ketinggalan kue kering serta kurma.

Mungkin tidak banyak yang mengetahui, namun dengan dana yang minimalis, ternyata keuntungannya bisa mencapai hingga 3 kali lipat.

Ide Jualan Bulan Puasa Modal Kecil

1. Kolak

Kolak pisang, kolak ubi, kolak candil, kolak labu, kolak nangka, kolak kolang kaling, kolak singkong, kolak biji salak, merupakan beberapa jenis kolak yang populer di masyarakat Indonesia. 

Nah, kolak merupakan salah satu ide jualan bulan puasa modal kecil yang dapat dilakukan. Pasalnya, modal untuk membuat kolak cukup kecil, namun memiliki peminat yang cukup banyak.

Baik anak-anak, tua maupun muda banyak yang menyukai makanan manis legit dan gurih ini. Bahannya cukup sederhana. Pilih satu bahan utama, misalnya pisang atau ubi atau labu. Kemudian santan kelapa dan gula jawa yang dibuat sebagai kuahnya.

Satu sisir pisang kepok seharga Rp30.000 bisa dibuat menjadi 20 porsi kolak pisang. Kemudian bahan seperti santan instan 1 buah seharga Rp8.000 dan gula merah seharga Rp1.000, serta cup untuk menjual Rp9.000 sehingga total modal menjadi Rp48.000. 

Modal 1 cup kolak adalah Rp2.400. Biasanya kolak pisang ini bisa dijual hingga Rp10.000 per cup. Anda dapat menambahkan bubur candil ataupun kolang kaling agar lebih bervariasi. 

Keuntungan tiap cup bisa mencapai Rp7.500. Bila menjual minimal 50 cup per hari maka keuntungannya bisa mencapai Rp11.000.000.

 2. Lauk matang

Berjualan lauk matang di bulan puasa ternyata memiliki keuntungan yang tidak sedikit. Maklum, banyak orang yang tidak sempat untuk memasak di rumah dan memilih untuk membeli saja. 

Bila membeli dari restoran tentu harganya mahal. Jadi, biasanya membeli lauk matang dengan aneka masakan rumahan menjadi pilihannya. Bukan hanya lauk, tapi sayur juga bisa menjadi pilihan.

Mulai dari sayur bayam, oseng tahu tauge, tumis labu siam, cap cay, acar kuning, dan sebagainya bisa dijual untuk menjadi pendamping makanan.

Sedangkan lauknya bisa mulai dari kering tempe kacang teri, telur balado, aneka jenis ayam dan ikan.

Menariknya, berjualan sayur maupun lauk, keuntungannya bisa mencapai 2 kali lipat. Tentu peluang bisnis yang menarik bukan.

3. Kurma

Bulan puasa ini biasanya banyak orang berbondong-bondong untuk membeli kurma. Maklum, kurma merupakan makanan yang disunahkan untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa. Setidaknya 3 butir kurma setiap hari.

Maka tak heran penjualan kurma menjadi melonjak. Nah, ternyata membeli kurma dalam jumlah banyak alias grosir kemudian dikemas kembali dalam bentuk yang lebih kecil, dapat memberikan keuntungan berlipat.

Baca Juga: CEK Merk Kurma Israel, Jangan Sampai Terkecoh!

4. Makanan Khas Timur Tengah

Nasi mandi, nasi kebuli, nasi biryani, kebab, baklava menjadi beberapa jenis makanan timur tengah yang khas dan mulai disukai di masyarakat.

Awalnya, makanan ini hanya tersedia untuk kalangan menengah atas. Maklum, bumbu-bumbu yang dipakai juga bumbu premium dengan lauk domba dan kambing. 

Namun melihat peminat semakin banyak, banyak juga makanan khas timur tengah yang mengganti lauk menjadi ayam sehingga harganya lebih terjangkau. 

Namun jangan salah, harga jualnya tetap di atas makanan tradisional sejenis pecel ayam. Lagi-lagi karena bahan-bahan untuk pembuatannya juga cukup sulit ditemukan di Indonesia. Apalagi menggunakan nasi atau beras khusus.

Bila di restoran khas makanan timur tengah satu porsi nasi biryani memiliki harga Rp65.000, bila dijual dalam bentuk rumahan, bisa dijual hanya sekitar Rp30.000 per pack.

5. Aneka es

Hampir semua orang senang berbuka puasa dengan yang manis. Es merupakan salah satu pilihan yang paling populer. Dingin dan manis menjadi pembuka puasa yang sempurna bagi sebagian orang.

Dengan modal Rp3.000 per cup, harga jual aneka es bisa mencapai Rp10.000. Keuntungannya berarti hampir 3 kali lipat. 

Baca Juga: 6 Ide Jualan Bulan Puasa Es Buah Sehat Segar dan Warna Warni!

6. Kue Kering

Nah, kue kering tidak boleh terlewat untuk dijual. Nastar dengan isian nanas, putri salju, lidah kucing, merupakan camilan favorit keluarga yang dinikmati selama bulan Ramadhan, apalagi ketika lebaran Idul Fitri.

Penjualan kue kering makin bervariasi. Hal ini dikarenakan permintaan pasar yang juga semakin besar. Kue kurma, choco chip, biscoff, brownie cookies, merupakan beberapa varian baru yang diminati masyarakat.

Harga jualnya juga bervariasi tergantung pada bahan pembuatnya. Biasanya yang menjadikan kue kering menjadi mahal adalah butter alias jenis mentega yang digunakan. Semakin mahal harga mentega, semakin enak dan empuk kue kering yang dihasilkan.

Bila menggunakan margarine, harga jualnya biasanya lebih murah. Dengan Rp50.000 bisa mendapatkan 2 stoples kue kering. Sedangkan dengan mentega premium, harga jualnya bisa mencapai Rp160.000 per stoples. 

Jangan khawatir apabila memakai margarine atau mentega karena masing-masing kue kering memiliki pangsa pasar di masyarakat masing-masing.

Variasi Ide jualan bulan puasa modal kecil ini dapat Anda buat di rumah sendiri. Mencari waktu di sela kesibukan dengan tetap menghasilkan secara ekonomis tentu dapat membuat ibadah menjadi lebih bermakna. Maklum, salah satu pekerjaan yang disukai adalah pedagang karena Rasulullah SAW sendiri adalah seorang pedagang.***

Editor: Lasti Martina

Tags

Terkini

Terpopuler