"Pelanggaran aturan Twitter di masa mendatang, termasuk kebijakan Integritas Sipil atau Ancaman Kekerasan, akan mengakibatkan penangguhan permanen akun @realDonaldTrump," cuit pihak perusahaan melalui akun @TwitterSafety.
Baca Juga: Ini Profil Si Ganteng Elkan Baggott, Pemain Timnas Indonesia U-19 yang Diperebutkan Dua Klub Inggris
Sebagian besar pesan dari Twitter Donald Trump muncul secara bersamaan di Facebook, di mana pesan itu tersebar luas di antara pengikut akun tersebut.
Perusahaan baru-baru ini mulai melabeli unggahan Donald Trump yang menyesatkan dengan tautan ke konteks lebih lanjut, seperti informasi tentang kemenangan pemilihan Biden.
Sementara itu, Facebook sebagai jaringan sosial terbesar di dunia, mengatakan terkejut dengan kerusuhan dan menghapus semua pujian Donald Trump atas pemberontakan di US Capitol.
Baca Juga: Gempa Hari Ini Terjadi 3 Kali di Sumatera dan Sulawesi, BMKG Gunakan Skala MMI, Apa Itu MMI?
Termasuk juga seruan untuk membawa senjata ke lokasi tertentu di seluruh Amerika Serikat, dan video serta foto dari pengunjuk rasa Capitol.
"Pada titik ini mereka mewakili promosi aktivitas kriminal yang melanggar kebijakan kami," kata pihak Facebook dalam sebuah posting blog.
Layanan berbagi foto Instagram dan Facebook juga mengatakan akan mengunci akun Donald Trump selama 24 jam.*** (Ayu Nur Anjani/Pikiran Rakyat)