PORTALPURWOKERTO- Asam lambung naik tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Bahkan bayi pun bisa mengalamminya.
Bayi yang mengalami asam lambung naik biasanya memililki beberapa ciri yang cukup khas. Untuk itu, perlu diketahui gejala yang telah terjadi seperti keluhan rewel, sesak naffas atau sering muntah
Bayi yang sering muntah setelah makan perlu ditelusuri lebih lanjut karena ada kemungkinan mengalami asam lambung naik, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Baca Juga: Obat Asam Lambung Naik, Alami dan Ada di Rumah, Cek di Sini
Baca Juga: Saat Asam Lambung Naik Kerongkongan Bisa Iritasi, Jangan Makan Ini Agar Tak Semakin Parah
Asam lambung yang naik ini terjadi karena lingkaran otot antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi maksimal, sehingga asam lambung dan makanan dari lambung kembali ke kerongkongan.
Namun, masih wajar jika hal ini terjadi pada bayi usia muda. Sebab, katup pada kerongkongan bagian bawah dari bayi belum sempurna. Dikutip Portal Purwokerto dari Healthline, katup tersebut biasanya akan berfungsi sempurna mulai usia 4-5 bulan hingga usia satu tahun.
Akan tetapi, ibu tetap perlu waspada jika gejala muntah ini diiringi dengan keluhan seperti sakit perut, rasa sakit atau perih di tenggorokan dan dada yang membuat bayi tidak mau menyusu atau makan.
Baca Juga: Asam Urat Normal Berapa? Berikut Gejala yang Sering Muncul
Bayi yang menangis saat atau setelah menyusu atau diberi makan, banyak mengeluarkan air liur, sering batuk ataupun batuk yang berlangsung cukup lama.
Gangguan asam lambung naik juga bisa menyebabkan ggangguan pernapasan seperti tersedak, batuk, napas berbunyi atau mengi, hingga sesak napas. Jika tidak diobati, gangguan pernapasan ini bisa menyebabkan pneumonia.
Untuk mencegahnya, pastikan beri bantal ekstra di bagian kepala dan menyesuaikan jadwal makan. Bunda juga bisa menggendong bayi dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu atau makan.
Baca Juga: Asam Lambung Naik Saat Hamil Bisa Menyebabkan Penyakit Ini, Cek Cara Mencegahnya dengan Aman
Pastikan tidak ada tekanan berlebihan di sekitar perut selama itu. Selain itu, upayakan bayi bersendawa tiap kali habis menyusu atau makan.
Jika tidak terjadi perubahan lebih baik, atau bayi mengalami muntah disertai darah, segera konsultasi ke dokter.***