Asam Urat di Lutut Bikin Aktivitas Tersendat, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

8 November 2020, 00:38 WIB
Foto membunyikan persendian jari tangan.*/ /Tangkap layar Instagram.com/@doctor.online.id/Instagram.com/@doctor.online.id

PORTALPURWOKERTO- Asam urat di lutut dan daerah persendian lainnya membuat aktivitas dan pergerakan jadi terbatas. Kegiatan pun mau tak mau jadi terhenti karena asam urat ini.

Asam urat ini terjadi karena kadar purin yang tinggi pada darah. Sedangkan purin sendiri merupakan zat yang secara alami dihasilkan tubuh.

Namun, purin juga terdapat di beberapa jenis makanan. Untuk mengurai zat ini, maka tubuh akan menghasilkan asam urat secara alami, lalu dibuang melalui urin dan feses.

Akan tetapi, jika kadar asam urat melebihi batas normal, tubuh akan sulit membuang kelebihan asam urat ini yang kemudian menumpuk dan membentuk kristal tajam pada sendi. Inilah yang membuat bagian persendian jadi nyeri, radang bahkan bengkak.

Baca Juga: Asam Lambung Naik ke Dada Bisa Sebabkan Hal Ini, Cegah Sebelum Makin Parah

Baca Juga: Simak Ulasan Mengenai Keripik Pisang Berikut

Asam urat terjadi karena beberapa faktor penyebab seperti riwayat genetik, baru mengalami operasi atau cedera, mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).

Selain itu, asam urat di lutut juga bisa kambuh jika mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.

Dikutip dari Healthline, penyakit asam urat ini juga dapat disebabkan karena penggunaan obat seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, dan beberapa obat kemoterapi.

Baca Juga: 7 Gejala Fisik yang Menandakan Kamu Sedang Depresi

Baca Juga: Protein Kaldu Tulang Mengandung Gizi, Bernahkah?


Asam urat juga bisa kambuh karena memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.

Untuk menghindari asam urat, lebih baik mulai hindari makanan dengan kadar purin yang tinggi. Selain itu, mulailah menerapkan gaya hidup sehat dengan banyak minum air putih, berolahraga, dan konsumsi protein dengan susu rendah lemak.***

 

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler