Network
PORTAL PURWOKERTO - Risiko kehamilan tertinggi terjadi pada trimester pertama. Sebuah penelitian di Denmark dari 2019 mengungkapkan bahwa orang yang bekerja setidaknya dua shift malam per minggu memiliki risiko keguguran lebih tinggi (32 persen) dibandingkan mereka yang bekerja pada siang hari.
Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon yang disebut melatonin, yang berperan dalam melindungi plasenta.
Untuk mengatasi beragam gejala kehamilan yang umum di tempat kerja memang sangat penting. Karena tentu saja kita ingin bekerja tetap aman meski sedang hamil.
Inilah cara untuk mengatasi risiko kehamilan saat bekerja.
Baca Juga: Bekerja Saat Hamil Apakah Aman? Berikut Faktor Resiko Saat Menjalani Pekerjaan Ketika Hamil
1. Morning sickness
Mual dan muntah bisa dimulai di awal kehamilan. Jika merasa sakit, cobalah yang terbaik untuk mengidentifikasi pemicunya dan menghindarinya.
Makan makanan kecil dan camilan yang terbuat dari makanan hambar (seperti roti, biskuit, saus apel) sepanjang hari dapat membantu. Teh jahe atau minuman jahe juga bisa membuat lebih lega.
Jika kamu mengalami mual di pagi hari yang parah, sebaiknya beri tahu kantor tentang kehamilanmu. Tentu saja, ini tidak wajib.
Tetapi jika kamu melewatkan pekerjaan atau sering pergi ke kamar mandi, mereka akan lebih memahami apa yang sedang terjadi dan (mudah-mudahan) berempati dengan situasinya.
