Tonsil atau amandel adalah bagian yang terdapat di sebelah kanan dan kiri mulut dekat dengan kerongkongan.
Penderita sakit memiliki ciri ciri sakit amandel atau tonsil seperti radang tenggorokan, kesulitan atau sakit saat menelan, nyeri pada rahang dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening, napas bau, amandel yang tampak berwarna merah dan bengkak atau memiliki bercak putih atua kuning, bahkan gejalanya bisa membuat sakit kepala dan membuat mudah lelah.
Baca Juga: 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Berlaku di Indonesia, Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca, Pilih Mana?
Kebanyakan penyebab amandel adalah virus. Mulai dari virus influenza penyebab flu dan rhinovirus penyebab pilek hingga virus penyebab campak, diare dan penyebab penyakit mulut, kaki dan tangan.
Namun jangan salah, bakteri juga dapat menyebabkan infeksi pada tonsil atau amandel yaitu bakteri Streptococcus tonsilitis.
Cara menghilangkan amandel dapat dengan mengobati sesuai dengan sakitnya. Bila disebabkan oleh bakteri maka pemberian antibiotik akan diperlukan. Namun bila penyebabnya adalah virus maka daya tahan tubuh adalah jawabannya.
Selain itu penderital tonsilitis diharuskan banyak beristirahat dan makan makanan yang lembut. Selain itu dianjurkan berkumur dengan air garam, dan mengkonsumsi jeruk nipis atau vitamin C yang cukup.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Positif Covid-19 Menyusui? Ini 6 Langkah Panduan Aman Menyusui Menurut Kemenkes
Beberapa amandel yang bermasalah dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang bahkan membuat susah bernapas.
Bila berkali-kali bermasalah dengan amandel, jalan operasi merupakan jalan terakhir yang diambil. Ada beberapa perdebatan mengenai pengambilan amandel bagi anak di bawah 10 tahun karena dianggap akan menurunkan daya tahan tubuh. Namun di era tahun 90-an praktik ini tak jarang terjadi untuk mengurangi risiko sakit yang di derita anak.