2.5 juta Warga Jateng Bakal Divaksin Covid-19

20 Oktober 2020, 19:03 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19/Portalsurabaya.com /Rere Radilla/

 

PORTAL PURWOKERTO - Jawa Tengah mendapat jatah 2.5 juta vaksin Covid-19, atau sekitar 7,3 persen dari jumlah penduduk provinsi, sebanyak 34.718.204 jiwa. Vaksinasi diberikan sacara bertahap mulai November hingga Desember 2020. 


Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa prioritas pertama penerima vaksin adalah tenaga kesehatan dan petugas lapangan.


Tahap pertama pada November itu baru sampel jumlahnya belum sampai ribuan, sekitar ratusan. Prioritas prioritas untuk tenaga kesehatan. Tahap berikutnya lebih banyak sekitar 2,5 juta vaksin.

"Kalau bulan depan sudah dimulai, ya mungkin November sampai Desember tahun ini," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Selasa 20 Oktober 2020.

Baca Juga: Ayo Cek Rekening Anda, 9.1 juta penerima BLT Tunai Sudah Cair

Baca Juga: Panas Isu Jokowi Bakal Dilengserkan, SBY Sebut Menteri yang Harus Tanggungjawab


Selain tenaga kesehatan, Ganjar juga akan memrioritaskan vaksinasi kepada petugas lapangan seperti TNI/Polri dan Satpol PP, serta orang-orang yang dianggap memiliki risiko tinggi.


"Setelah tenaga kesehatan dan petugas juga masyarakat yang tiap hari menjalankan kegiatan di tempat banyak kerumunan. Seperti  pasar, angkutan dan lainnya. Saya kira, mereka perlu mendapat prioritas," jelasnya.


Ganjar menegaskan, pemerintah sedang berusaha sekuat tenaga dalam rangka program vaksinasi ini. Pemerintah telah mencari beberapa sumber vaksin dari berbagai negara dengan harapan bisa memenuhi kebutuhan.


"Mudah mudahan ada produksi vaksin dalam negeri, sehingga bisa mencukupi jumlah warga yang diberi vaksin," tambahnya.

Baca Juga: Rusia Kembali Dituduh Melakukan Sabotase Cyber pada Perhelatan Tokyo Olimpic

Baca Juga: Cara Agar Dapat Banpres BPUM Lewat Daftar UMKM Online


Meski demikian selama menunggu vaksin datang Ganjar minta masyarakat tetap  menjaga protokol kesehatan ketat. Menghindari kerumunan, tertib memakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun adalah kewajiban yang harus dilakukan.


"Tidak bisa tidak, itu wajib. Kalau itu dilakukan, maka kita bisa beradaptasi. Masyarakat tetap boleh bekerja, keluar rumah tapi harus menerapkan protokol kesehatan itu. Kalau itu dilakukan, maka cara itu yang bisa mengamankan diri sendiri sampai vaksin datang," tambahnya.


Ganjar juga berpesan pada masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif pada orang yang dinyatakan positif Covid-19. Sebab sampai saat ini, stigmatisasi itu masih muncul.

Baca Juga: Banyumas Mulai Ujicoba Tatap Muka, Moms, Siapkan Barang-Barang Ini

Baca Juga: Hindari Bangunan Retak! Gempa Tektonik Guncang Dieng Banjarnegara


"Saya baru saja mendapat laporan di Solo, ada satu keluarga yang positif merasa disingkirkan. Tolong jangan ada stigmatisasi pada mereka, mereka butuh pertolongan, bukan diasingkan," kata Ganjar.


Pesan Ganjar agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, karena berdasarkan data BPS Jawa Tengah populasi penduduk pada 2020 mencapai 34.718.204 jiwa. Sehingga kemungkinan muncul klaster masih tinggi.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler