Kepala Bidang DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes (Pusdokkes) Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mendapatkan kiriman bagian tubuh dari TKP.
"Ya kita tidak tahu kondisi jenazah sebelum di kamar mayat. Baru hari ini kita akan memeriksa kiriman bagian tubuh dari TKP," ujar Fauzi di RS Polri, Selasa Kendati Tim DVI menghadapi tantangan yang sangat berat dalam mengidentifikasi, namun dia menegaskan bahwa bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan.
"Karena kondisi jenazah tidak utuh, tantangannya lebih berat. Tapi tidak berarti itu tidak bisa dilakukan," tambah dia dikutip dari TribratanewsPolri Selasa.
Baca Juga: Bukan Banyumas Yang Pertama Melaksanakan Vaksinasi 14 Januari di Jateng, Tapi Tiga Kota Ini
Mabes Polri mengungkap metode yang digunakan Tim Disaster Identification (DVI) Polri dalam mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Cara pertama yakni mencocokan jenazah dengan data-data sebelum korban meninggal. Petugas memeriksa kantong jenazah berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Jakarta, Senin
“Pertama adalah pengumpulan data antemortem yaitu data fisik dari korban sebelum korban meninggal dunia,” tambahnya.
Nanti akan dicari data umum antara lain nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian, warna kulit, golongan darah, jenis rambut ataupun aksesoris yang digunakan terakhir oleh korban.
Selain itu, Tim DVI juga mencocokan dengan data medis sebelum korban meninggal. Kemudian, mencocokan data fisik korban yang memiliki ciri-ciri khusus.
Baca Juga: Login dtks.kemensos.go.id Untuk Cek Penerima BLT Ibu Hamil dan Balita 2021, Begini Caranya