Seniman Jateng Boleh Manggung, Dangdutan, Konser, Dihajatan Tamu Tidak Boleh Nyanyi dan Goyang Bareng Biduan

17 Maret 2021, 00:02 WIB
Konser dangdut di hajatan Lapangan Tegal Selatan, Jawa Tengah. /ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/

PORTAL PURWOKERTO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberi lampu hijau seniman Jawa Tengah untuk manggung, konser hingga dangdutan  ditengah pandemi, tak terkecuali seniman dangdut yang tergabung dalam Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Kota Semarang.

Lampu hijau disampaikan kepada sejumlah seniman di Jateng yang datang ke kantor Gubernuran di Semarang,seperti penyanyi dangdut asal Kota Semarang, Resa Lawangsewu, penyanyi muda asal Magelang, Woro Widowati, Ketua Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Kota Semarang, Hendra Saputra serta beberapa seniman lain itu, Selasa 16 Maret 2021.

Ganjar meminta ada kesepakatan bersama antar seniman terkait pelaksanaan event hiburan di tengah pandemi. Yakni manggung dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat.

"Kalau semua sepakat, prokesnya bisa apa tidak?  Jika main di acara pernikahan, maka harus ada kesepakatan. Seniman boleh tampil di acara pernikahan tapi prokesnya diatur ketat, jaraknya diatur, tamu diatur dan tidak boleh ngajak nyanyi atau joget bareng," terangnya.

Baca Juga: 10 Fakta Mandi Bareng Tanpa Busana Pengikut Hakekok Balakasuta Pandeglang, MUI : Bukan Aliran Sesat

Baca Juga: Bolehkah Mudik pada Lebaran 2021? Ini Kata Menhub Budi Karya

Kalau itu bisa dilakukan, maka sebenarnya potensi para seniman kembali ke panggung lanjut Ganjar akan sangat tinggi. Bahkan Pemprov siap untuk membantu uji coba.

Diakui  gradasi warna di Jateng terus membaik, sebenarnya manggung konser  bisa dilaksanakan. Dengan syarat tetap menjaga protokol kesehatan.

"Sama seperti sekolah tatap muka saja kita sedang  siapkan dengan prokesnya.  Untuk  seniman pun sama harus  prokes ketat, perlu ada persiapan dengan uji coba,”kata Ganjar.

Di wilayah hijau , jika ada acara pernikahan, Ganjar tidak keberatan seniman untuk tampil menghibur tapi harus prokesnya benar-benar dijaga.

Baca Juga: Tiba Tiba Ada Ledakan Keras Disertai Cahaya Terang di Kebumen, Museri Ambruk dan Meninggal, Rekannya Ketakutan

Baca Juga: Pulang dari Afrika, Warga Kota Bogor Terkonfirmasi Corona B117, Pemkot Bogor Lakukan Tracing Kontak Erat

Tak hanya event kecil seperti pernikahan, tidak menutup kemungkinan konser besar bisa dilaksanakan setelah ada kesepakatan antar para seniman terkait penerapan protokol kesehatan itu.

Seperti  konser besar dengan metode drive in atau dengan metode lainnya. 

"Saya kasih kesempatan, coba diskusi dulu dan hasilnya dikasih ke kita. Kalau tidak bisa manggung, sebenarnya  masih banyak sumber pendapatan yang lain. Tadi diantara mereka ada yang jualan, jadi youtuber, saya kira ekonominya tetap bisa berjalan," tegasnya.

Terkait permintaan Ganjar, Resa Lawangsewu, Woro Widowati dan Ketua PAMMI, Hendra sepakat usulan Gubernur akan dibahas dulu dengan seniman lain.

Diakui selama ini, belum ada kesepakatan bersama antar seniman tentang tata cara penyelenggaraan hiburan sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga: Pengacara asal Purwokerto Menjadi Korban Kejahatan Modus Pecah Kaca Mobil, Pelaku Incar Tas Berisi Dokumen

Selama ini lanjut Resa, beberapa seniman justru ada yang nekat manggung. Akan tetapi, mereka dibubarkan oleh pihak keamanan dengan alasan pelanggaran protokol kesehatan.

Pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan seniman dan pihak event organizer untuk membahas manggung dengan prokes. “Sebenarnya kita seniman bisa  yang susah, mengatur  penonton, tapi kita akan uji coba dulu” katanya.***

Editor: Eviyanti

Tags

Terkini

Terpopuler