Network
PORTAL PURWOKERTO – Banjir yang terjadi di sebagian wilayah Kecamatan Sidareja mulai Minggu, 13 Desember 2020, salah satu penyebabnya karena adanya pendangkalan sungai Ciberem.
Selain itu adanya tanah timbul di muara sungai memperburuk keadaan, karena air tidak lagi bisa tertampung di sungai. Sehingga meluap ke pemukiman warga.
Menyebabkan sedikitnya ada empat desa yang terendam, yakni Desa Sidareja, Gunungreja, Sidamulya dan Sudagaran terendam air. Warga yang terdampak genangan air di wilayah Kecamatan Sidareja berjumlah 4.805 KK atau kurang lebih 10.994 jiwa.
Baca Juga: Ramalan 2021, Jayabaya Meramalkan Banyak Orang Jahat Naik Pangkat, Hingga Kelaparan Merajalela
Danramil 11/Sidareja Kapten Kav Nur Sohib Anshori mengatakan jika aula Koramil menjadi salah satu tempat yang digunakan sebagai tempat pengungsian.
“Sekitar 383 KK atau 1.024 jiwa pengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing sedangkan 295 KK lainnya masih tinggal di tempat pengungsian,” katanya seperti dikutip Portal Purwokerto dari Kodim 0703 Cilacap.
Ketinggian genangan air juga sudah mulai surut. Di Desa Sidareja yang sebelumnya 10-35 cm kini surut antara 10-25 cm, di Desa Gunungreja dari ketinggian 10-30 cm kini surut 10- 20 cm, demikian juga Desa Sidamulya dan Desa Sudagaran penyusutan genangan air mencapai 10-20 cm.
Baca Juga: Heboh Vaksinasi di Indonesia, Di Latvia Semudah Beli Soda, Kini Tes Covid Ada Vending Machine-nya lo
“Kondisi genangan air sampai saat ini berangsur angsur mulai surut. Demikian halnya dengan warga yang terdampak banjir, ada yang sudah kembali ke rumahnya masing masing dan sebagian masih berada di tempat pengungsian,” ujarnya.
