Meski Tidak Ditutup Bupati Banyumas, Pasar Wage Purwokerto di Hari Pertama Jateng di Rumah Saja Sepi Pedagang

- 6 Februari 2021, 08:10 WIB
IIlustrasi pasar dimana selama Gerakan Jateng di Rumah Saja, pada Sabtu-Mingggu, 6-7 Februari 2021, pasar yang menyiapkan kebutuhan bahan pokok tetap bisa buka seperti biasa hingga pukul 13.00 wib begitu juga Pasar Wage Purwokerto yang hari pertama ini sepi pedagang
IIlustrasi pasar dimana selama Gerakan Jateng di Rumah Saja, pada Sabtu-Mingggu, 6-7 Februari 2021, pasar yang menyiapkan kebutuhan bahan pokok tetap bisa buka seperti biasa hingga pukul 13.00 wib begitu juga Pasar Wage Purwokerto yang hari pertama ini sepi pedagang /Yumi Karasuma/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO – Pelaksanaan gerkan Jateng di Rumah Saja di Banyumas telah dimulai pada Sabtu, 6 Februari 2021 dengan aturan pasar tidak ditutup dan tetap dibuka hingga pukul 13.00 wib begitu juga Pasar Wage Purwokerto.

Meski Bupati Banyumas mengatakan bahwa pasar tradisional tidak ditutup dan tetap dibuka pada pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja, di hari pertama ini, Pasar Wage Purwokerto tampak tak seramai biasanya.

Banyak pedagang yang biasanya melapak di Pasar Wage Purwokerto tidak tampak berjualan di hari pertama pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja.

Baca Juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja Dimulai Hari Ini, Berikut Aturan Lengkap di Kabupaten Purbalingga

Salah satu pembeli sayuran dan aneka kebutuhan pokok dan konsumsi, Wiyoto yang merupakan warga Purwokerto Selatan, mengatakan bahwa Sabtu, 6 Februari 2021, banyak pedagang kebutuhan dapur yang tidak berjualan di Pasar Wage Purwokerto.

“Hari ini sepi. Banyak yang pada tutup di Pasar Wage. Nah, saya udah terlanjur ke sana, ya beli apa adanya buat dijual lagi keliling komplek perumahan di Purwokerto,” kata Wiyoto.

Baca Juga: Begini Cara Hotel yang Jadi Tempat Isolasi Covid-19 di Cilacap Lakukan Disinfeksi Sebelum Dibuka untuk Umum

Di hari-hari sebelumnya, Pasar Wage Purwokerto merupakan tempat transaksi jual beli beragam kebutuhan pokok bukan hanya langsung kepada konsumen namun juga bagi warga yang bermata pencaharian penjual sayur keliling.

“Harga-harga di Pasar Wage sih lebih murah dibanding pasar lainnya di sekitar Purwokerto sini,” lanjut Wiyoto.

Namun, ia tampak kaget saat mengetahui pasar tersebut sepi pedagang karena adanya gerakan Jateng di Rumah Saja yang dilaksanakan pada 6-7 Februari 2021.

Baca Juga: Di Cilacap, Tingkat Hunian Hotel Merosot Hingga 20 Persen Selama PPKM atau PSBB Jawa Bali yang Diperpanjang

“Lah kalau saya tinggal diam di rumah ya nggak makan. Saya cari uang hari ini untuk makan hari ini. Cuman masih bisa nabung sedikit untuk anak-anak saya,” jelasnya.

Ia berharap bahwa pelaksanaan Jateng di Rumah Saja tidak diperpanjang karena akan melilit rakyat kecil yang berpenghasilan pas-pasan seperti dirinya.

Baca Juga: Ratusan Pengamen, Pengasong Kampung Dayak / Kampung Sri Rahayu Banyumas ‘Libur’, Dukung Jateng di Rumah Saja

Gerakan Jateng di Rumah Saja yang dilaksanakan pada masa PPKM atau PSBB Jawa Bali diperpanjang hingga Februari 2021 ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir dan di hari pertama, Pasar Wage Purwokerto sepi pedagang.***

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x