Network
PORTAL PURWOKERTO – Kasus tawuran kembali diungkap oleh Jajaran Sat Reskrim Polres Kebumen, dan yang diamankan kali ini adalah remaja inisial AT warga Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Selain tersangka AT yang berusia 19 tahun, pelaku lainnya yang masih di bawah umur juga ikut diringkus Sat Reskrim Polres Kebumen.
Masing-masing dijerat dengan ancaman kurungan penjara maksimal 7 tahun penjara dilandaskan pada Pasal 170 KUHP subsider 351 KUHP tentang pengeroyokan dan penganiayaan.
Keduanya diamankan atas dugaan tawuran yang dilakukan pada Rabu, 22 November 2023 dan berlokasi di sebelah timur SPBU Tegalretno, Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kebumen.
Hal ini disampaikan oleh AKBP Burhanuddin didampingi Wakapolres Kompol Bakti Kautsar Ali, Kasat Reskrim Polres AKP La Ode Arwansyah, Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto saat konferensi pers, Rabu 29 November 2023.
"Tersangka diamankan pada hari Sabtu tanggal 25 November 2023 mendekati dini hari," jelas AKBP Burhanuddin.
Beberapa senjata tajam diamankan Sat Reskim Polres Kebumen sebagai barang bukti mulai dari sabuk/ ikat pinggang dengan pemberat besi, parang, hingga pedang.
Selain itu satu potong jaket warna merah dengan lengan warna hitam dan satu potong kaos warna biru juga diamankan sebagai barang bukti.
Kapolres Kebumen menjelaskan bahwa terdapat 3 korban saat tawuran terjadi dengan luka sayatan senjata tajam pada beberapa bagian tubuhnya.
Diketahui, dua korban harus dirawat inap di RS dan satu lainnya rawat jalan akibat luka yang diperoleh dari kelompok tersangka saat tawuran terjadi.
Ketiga korban merupakan anggota dari kelompok madpoersa_kbm69, dan tersangka pelaku yang membawa senjata tajam adalah kelompok dari matsneven.all.
Adapun kronologi tawuran terjadi awalnya disebabkan oleh 2 kelompok remaja yang saling tantang melalui media sosial Instagram, kedua kelompok yaitu madpoersa_kbm69 dengan matsneven.all kemudian sepakat bertemu.
Tawuran tersebut juga dijadikan konten live Instagram. Berdasarkan penyelidikan para korban diserang oleh kelompok matsneven.all saat mereka lengah.
Tersangka yang memiliki tato topeng onimaru ditangan kirinya juga mengakui bahwa sebelum tawuran dirinya meminum alkohol, sehingga tak segan melukai korban dengan senjata tajam.
Dirinya mengakui melakukan tawuran demi sebuah eksistensi di kalangan para remaja, dan melakukan aksinya bersama kurang lebih 30 remaja lainnya, yang rata-rata masih pelajar.
"Sebelum tawuran minum dulu Pak, bareng-bareng. Setelah janjian, kita ketemu lalu tawuran," kata tersangka.
Sebanyak 8 kasus tawuran telah ditangani oleh Sat Reskrim Polres Kebumen dan semua kasus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
Baca Juga: Bupati Kebumen Angkat 2 Ribu Guru PPPK dan Bagi-bagi Sepeda pada Peringatan Hari Guru 2023
AKBP Burhanuddin menuturkan bahwa dirinya sangat menyayangkan kasus tawuran yang marak terjadi di Kebumen.
"Hal ini kami lakukan untuk memberikan efek jera bagi tersangka ataupun para pelaku. Harusnya pelajar belajar dengan baik, berperilaku baik, mengisi dengan kegiatan positif. Bukan malah tawuran," imbuh Kapolres.
Tersangka yang juga masih pengangguran ini mengaku menyesal di hadapan Kapolres Kebumen dan berjanji tidak akan melakukan aksinya di kemudian hari.***
