Harga Komoditas Mulai Merangkak Naik, Cilacap dan Banyumas kembali Inflasi

- 3 November 2020, 21:36 WIB
Pasar tradisional yang ada di Cilacap, Pasar Gede
Pasar tradisional yang ada di Cilacap, Pasar Gede /Yumi Karasuma

PORTAL PURWOKERTO – Setelah tiga bulan mengalami deflasi, Kabupaten Cilacap dan Banyumas, pada Bulan Oktober menggalami inflasi. Inflasi yang terjadi di Purwokerto dan Cilacap masing-masing tercatat sebesar  0,07 persen (mtm) dan 0,12 persen (mtm).

Angka tersebut terpantau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi di Jawa Tengah yang tercatat mengalami sebesar 0,17 persen (mtm).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Samsun Hadi mengatakan jika inflasi ini terjadi, seiring dengan mulai meningkatnya harga komoditas kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau. Seperti diantaranya cabai merah dan bawang merah.

Baca Juga: Meski Tuai Protes, Omnibus Law UU Cipta Kerja Tetap Diteken Jokowi

Peningkatan harga terjadi sejalan dengan mulai terbatasnya pasokan paska puncak musim panen di bulan Agustus. Penurunan harga telur ayam ras masih menahan inflasi di kedua kota tersebut.

“Inflasi di Purwokerto terutama bersumber dari peningkatan harga komoditas pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,05 persen yang bersumber dari peningkatan harga cabai merah, minyak goreng, dan cabai rawit,” ujanya.

Angka inflasi ini tertahan oleh penurunan harga komoditas pisang, beras, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

Baca Juga: Tim Ahli Kubur BPBD Sudah Memakamkan Pasien ke-101, Dominasi Klaster Keluarga

Sedangkan untuk inflasi di Cilacap juga bersumber dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dan inflasi inti yang memberikan andil sebesar 0,07 persen.

Halaman:

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x