Sejarah Berdirinya Israel, Bersimbah Darah Palestina

- 31 Oktober 2023, 17:50 WIB
Sejarah Berdirinya Israel, Bersimbah Darah Palestina
Sejarah Berdirinya Israel, Bersimbah Darah Palestina /Foto/WAFA

Intifada Palestina Kedua: Warga Palestina melancarkan bom bunuh diri dan serangan lainnya terhadap warga Israel pada tahun 2000. Kekerasan yang diakibatkannya berlangsung selama bertahun-tahun, hingga gencatan senjata tercapai.

Israel mengumumkan rencana untuk memindahkan semua pasukan dan permukiman Yahudi dari Jalur Gaza pada akhir tahun 2005.

Perang Lebanon Kedua: Israel berperang dengan Hizbullah—kelompok militan Islam Syiah di Lebanon—pada tahun 2006. Gencatan senjata yang dinegosiasikan oleh PBB mengakhiri konflik tersebut beberapa bulan setelah konflik dimulai.

Perang Hamas: Israel berulang kali terlibat kekerasan dengan Hamas, kelompok militan Islam Sunni yang mengambil alih kekuasaan Palestina pada tahun 2006. Beberapa konflik yang lebih signifikan terjadi mulai tahun 2008, 2012, 2014, 2021, dan 2023.

Bentrokan antara Israel dan Palestina masih menjadi hal yang lumrah. Wilayah utama lahan terbagi, namun ada pula yang diklaim oleh kedua kelompok. Misalnya, mereka berdua menyebut Yerusalem sebagai ibu kota mereka.

Kedua kelompok saling menyalahkan atas serangan teror yang menewaskan warga sipil. Meskipun Israel tidak secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, lebih dari 135 negara anggota PBB mengakuinya.

Baca Juga: Siapa Pemilik Unilever, Benar Dukung Israel?

Pada Oktober 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas menyusul serangan mematikan yang mengejutkan yang dilancarkan dari Gaza oleh militan Hamas.

Beberapa negara telah mendorong lebih banyak perjanjian perdamaian dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pihak yang menyarankan solusi dua negara namun mengakui bahwa Israel dan Palestina tidak mungkin menetap di perbatasan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung solusi dua negara namun merasakan tekanan untuk mengubah pendiriannya. Netanyahu juga dituduh mendorong pemukiman Yahudi di wilayah Palestina namun tetap mendukung solusi dua negara.

Halaman:

Editor: Lasti Martina

Sumber: History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah