Ada Riwayat Keluarga kena Penyakit Diabetes? Segera Periksa Gula Darah

- 15 November 2020, 15:25 WIB
Takut Terkena Diabetes, Ini 12 Gejala Diabetes yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Kesemutan
Takut Terkena Diabetes, Ini 12 Gejala Diabetes yang Wajib Diwaspadai, Salah Satunya Kesemutan /unsplash.com/Hush Naidoo

PORTAL PURWOKERTO - Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri tingginya kadar gula dalam darah. Bagi mereka yang riwayat keluarganya memiliki diabetes, maka perlu diwaspadai.

Untuk itu, pemeriksaan gula darah sejak dini, perlu dilakukan, agar penyakit ini dengan cepat tertangani.

Karena lonjakan gula darah bisa menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit, sehingga bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke, gagal ginjal hingga infeksi kaki yang berat.

"Ada faktor keluarga (kena diabetes) maka semakin tinggi risiko, segera skrining dan periksa gula darah," ujar pakar penyakit dalam yang pernah menjabat sebagai Executive Board Member, International Diabetes Federation (IDF) Western Pasific Region, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, dalam acara Media Briefing Virtual Diabetasol - World Diabetes Day 2020, seperti dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Minggu 15 November 2020.

Baca Juga: Atur Pola Makan, jika Tidak Ingin Kena Diabetes Sejak Muda

Presiden Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (PB PERSADIA) Dr. dr. Sony Wibisono mengatakan, pemeriksaan gula darah bisa dilakukan setahun sekali, bisa dilakukan saat berusia 40 tahun, sekaligus melakukan pemeriksaan medis menyeluruh (MCU) yang mencakup kolesterol, dan trigliserida.

"Kalau masih normal semua, periksanya enggak setiap tahun, mungkin bisa 2-3 tahun sekali. Tapi kalau sudah ada faktor risiko sedang atau berat, jangan setahun, bisa lebih rapat lagi, misalkan 6 bulan atau 3 bulan sekali," ujarnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Terlambat Sudah, Suara Hanin Dhiya Menyentuh Jadi Bikin Galau

Pemeriksan gula darah sendiri, secara umum ada dua yakni menggunakan alat pemantauan tusuk jari atau monitor glukosa berkelanjutan misalnya glukometer untuk mengukur gula darah dan tes HbA1c yang dilakukan oleh dokter untuk menggambarkan rata-rata kadar gula darah seseorang selama tiga bulan terakhir.

Apabila menggunakan, glukometer, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) merekomendasikan untuk memilih bagian tepi ujung jari tangan (bagian lateral ujung jari), terutama pada jari ke-3, 4 dan 5 karena kurang menimbulkan rasa nyeri.

Jika tidak memungkinkan, pemeriksaan bisa dilakukan di daerah telapak tangan pangkal ibu jari.

Baca Juga: BLT UMKM Diperpanjang Hingga 2021, Lakukan Ini Agar Pengajuan Bantuan Jadi Lancar

Gula darah tanpa diabetes biasanya yakni 70-99 mg/dL saat puasa, lalu kurang dari 140 mg/dL 1-2 jam setelah makan dan kurang dari 5,7 persen pada tes HbA1c.

Sedangkan mereka dengan diabetes, target gula darah harus mencapai 80-130 mg/dL saat puasa, kurang dari 180 mg/dL 1-2 jam setelah makan dan tes HbA1c kurang dari 7 persen.

Tetapi secara umum, kadar gula darah normal pada setiap orang bisa terlihat berbeda tergantung pada usia, berat badan, jenis kelamin, dan faktor lainnya.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x