Network
PORTAL PURWOKERTO – Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengabarkan kabar duka kepada publik.
Kabar tersebut disampaikan SBY melalui akun media sosial twitternya @SBYudhoyono, pada Kamis, 22 Oktober 2020, seperti yang dikutip Portal Purwokerto.
Kabar duka tersebut tentu sangat mengejutkan publik, pasalnya, cuitan terakhirnya dilakukan pada 2 Oktober 2020. Kala itu, dia menuliskan tentang artikel yang ditulisnya.
‘SBY yang menulis artikel ‘Selamatkan Dunia Kita- Save Our World’. Berbeda dgn artikel sblmnya yg disampaikan dlm format tulisan, kali ini artikelnya disajikan kepada pemirsa melalui “podcast”. Selamat mendengarkan. Youtu.be/MxoBFshPikY’ cuitnya.
Lama tidak mencuitkan di laman twitternya, SBY kembali mencuit. Akan tetapi, yang dikabarkan merupakan kabar duka.
Baca Juga: Sekolah Kembali Dibuka Setelah Masa Percobaan, Siapkan Hal Ini
SBY menuliskan dua twit sekaligus, dalam waktu yang hampir bersamaan. Kabar duka tersebut terkait dengan meninggalnya sahabatnya, yakni DR KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, yang merupakan Pimpinan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya turut berduka cita atas wafatnya sahabat saya, DR. KH. Abdullah Syukri Zarkasi. Saya punya kenangan indah saat berkunjung ke Ponpes Gontor th 2006&2008. Semoga Allah SWT menerima segaala amal dan ibadahnya & husnul khatimah. Amin YRA. *SBY*," tulis akun @SBYudhoyono.
Dia pun melanjutkan, selama dalam kepemimpinannya dulu, dia seringkali berdiskusi dengan sahabatnya tersebut. Terutama terkait dengan memajukan pendidikan islam.
“Ketika sy pimpin Indoneisa, Alm Kiai Syukri kerap berdiskusi dgn saya & aktif berperan bersama pemerintah dlm memaajukan pendidikan Islam trmsk pondok pesantren. Komitmennya amaat tinggi utk menjadikan Islam yg damai, toleran, cinta Tanah Air, berwawasan 7 rahmatan lil alamin. *SBY*" tambahnya.
Baca Juga: Flocked Swab HS-19, Alat Tes Swab Buatan UI untuk Rumah Sakit di DKI dan Jabar
Twit tersebut dicuitkan langsung oleh SBY, karena pada akhir tulisan ditandai dengan *SBY*.
Sontak kabar duka yang dicuitkan oleh SBY ini mendapatkan respon dari warganet. Banyak dari warganet yang juga turut menyampaikan duka cita.
Dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Pimpinan sekaligus pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur DR KH Abdullah Syukri Zarkasyi, MA, berpulang ke Rahmatullah pada Rabu 20 Oktober sekitar pukul 15.50 WIB.
Baca Juga: Penularan Covid-19 di Pesantren, Bagai Memburu Ayam di Kandang
Putra pertama dari KH. Imam Zarkasyi, salah seorang Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, menghembuskan napas terakhir karena sakit di kediamannya, Gontor. Dia meninggal dalam usia 78 tahun.
KH Abdullah Syukri Zarkasyi lahir di Gontor, 19 September 1942, dan menamatkan Sekolah Dasar di Desa Gontor, pada tahun 1954.
Lahir di lingkungan pesantren yang memiliki kultur pendidikan kuat, KH Abdullah Syukri Zarkasyi dikenal sebagai sosok yang kutu buku. Ia rajin membaca, terutama ilmu-ilmu tentang dunia Islam.
Baca Juga: Ngaku Punya Sawah sebagai Jaminan, Ibu Rumah Tangga ini Hutang Rp 20 Juta, Tapi Ternyata Bohong
Almarhum menamatkan sekolah dasar di Desa Gontor pada 1954.Setelah menamatkan Kulliyatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI) di Pondok Modern Darussalam Gontor pada 1960, KH Abdullah Syukri Zarkasyi melanjutkan studi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mendapatkan gelar Sarjana Muda tahun 1965.
Adapun gelar Lc. didapat dari Al Azhar University Kairo, Mesir pada 1976. Kemudian melanjutkan studi di lembaga yang sama hingga meraih gelar MA pada tahun 1978.
Almarhum juga menerima gelar Doktor Honoris Causa pada 2005 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta diterima KH Abdullah Syukri Zarkasyi.
Baca Juga: Ponpes Berperan Besar Tekan Covid-19, KH Abu Choir : Ponpes Jangan Dijadikan Obyek
KH Syukri juga aktif di dunia pergerakan dan organisasi berlatar belakang Islam. Ia tercatat pernah menjadi pengurus HMI cabang Ciputat, Jakarta (1964), pengurus Himpunan Pelajar Islam di Kairo, Mesir (1971), pengurus PPI di Denhag, Belanda (1975), dan Pimpinan Pondok Modern Gontor 1985 sampai sekarang.
Saat meninggal, KH Abdullah Syukri masih tercatat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Ponorogo (1999-sekarang), Ketua MP3A Kemenag Ponorogo (Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (1999-sekarang) dan Dewan Penasehat MUI pusat.***
