Network
PORTAL PURWOKERTO – Gerakan Jateng di Rumah Saja telah berjalan selama satu hari. Kebijakan ini dijalankan atas instruksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk menekan laju angka COVID-19, utamanya di Jawa Tengah.
Kebijakan ini diambil sebagai respon atas kritik Presiden Joko Widodo atas PPKM yang dinilai tidak efektif untuk menekan angka kasus COVID-19.
Ganjar menginstruksikan kepada 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah untuk melaksanakan kegiatan di rumah saja selama akhir pekan ini, 6-7 Februari 2021.
Masyarakat diminta untuk berdiam di rumah dan membatasi mobilitas jika tak memiliki kepentingan darurat.
Pemerintah kabupaten atau kota masing-masing diberi mandat untuk menutup pusat keramaian seperti mall, restoran, dan tempat wisata. Meskipun demikian, aturan ini dibuat dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan kebutuhan wilayah masing-masing.
Baca Juga: Hari Pertama Jateng di Rumah Saja 6-7 Februari 2021 Efektifkah? Ini Kata Pakar Unsoed Purwokerto
Dengan dijalankannya perintah ini, aktivtitas masyarakat pun terdampak. Sebagian besar masyarakat mematuhi aturan ini, terlihat dari lengangnya jalanan dan kawasan publik di hampir seluruh wilayah Jawa Tengah.
Terpantau dari CCTV dan laporan dari berbagai kabupaten/kota, jalanan tampak kosong tanpa adanya kendaraan berlalu-lalang. Meskipun masih terdapat beberapa kendaraan melintas di ruas jalan utama kota tertentu, namun mayoritas jalanan terlihat lengang seperti tak berpenghuni.
