Waspada Varian Virus Baru, Produsen Farmasi Berlomba Kembangkan Vaksin Booster Virus Corona

- 7 April 2021, 14:03 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Stok vaksin menipis sehingga pemerintah prioritaskan lansia.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Stok vaksin menipis sehingga pemerintah prioritaskan lansia. /Prasetyo bagus /Pixabay

Per 5 April, 167 juta dosis vaksin telah diberikan di Amerika Serikat, yang berarti 32 persen dari populasi.

“Konsep 'suntikan penguat' COVID-19 setelah vaksinasi awal adalah kenyataan yang harus kita terima,” tambah Dr. Robert Glatter, dokter darurat di Lenox Hill Hospital di New York.

“Dengan peningkatan varian yang tak terhindarkan, kami perlu terus memperbarui vaksinasi COVID sedemikian rupa sehingga suntikan penguat tahunan akan diperlukan di masa mendatang,” katanya.

Baca Juga: 5 Cara Atasi Risiko yang Dihadapi Wanita Hamil Saat Bekerja

Produsen farmasi saat ini sedang dalam proses mengembangkan bidikan penguat untuk mengatasi varian tertentu, seperti varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris (B.1.1.7), Afrika Selatan (B. 1.351), dan Brasil (P.1).

Seperti virus lainnya, virus korona mengalami mutasi dari waktu ke waktu, menyebabkan kekhawatiran tentang efektivitas vaksin terhadap varian ini.

Ketika virus bereplikasi, mungkin berubah sedikit, mengakibatkan mutasi. Tidak semua mutasi buruk atau berdampak pada penularan atau tingkat keparahan penyakit.

Namun, terkadang mutasi ini memungkinkan virus menghindari jenis antibodi tertentu. Menurut studiTrusted Source yang diterbitkan di Nature, varian ini dikaitkan dengan risiko kematian 55 persen lebih besar dibandingkan dengan varian lain.

Baca Juga: Inilah 8 Khasiat Air Kelapa Wulung, Tak Hanya Menghilangkan Dehidrasi Namun Bisa untuk Mencegah Penuaan Dini

“Pengembangan vaksin COVID terus berkembang,” kata Dr. Miriam Smith, kepala penyakit menular di Long Island Jewish Forest Hills di New York.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x