Selain Pfizer, Masih Ada Vaksin Lain yang Juga Diuji Coba di Berbagai Dunia

- 10 November 2020, 21:29 WIB
Vaksin Pfizer, salah satu kandidat vaksin yang terbukti efektif 90 persen melawan Covid-19.*
Vaksin Pfizer, salah satu kandidat vaksin yang terbukti efektif 90 persen melawan Covid-19.* /DADO RUVIC/REUTERS

PORTAL PURWOKERTO - Pengumuman vaksin Pfizer yang dinilai efektif menekan penyebaran virus Covid-19 tersebar sejak Senin malam WIB.

Meski vaksin ini masih dalam tahap uji coba dan belum seratus persen selesai, perusahaan vaksin Jerman BioNTech dan Fosun Pharma Cina mengungkapkan bahwa Pfizer memperlihatkan keefektifan untuk menekan virus Covid-19 pada uji klinis kepada 44 ribu orang termasuk anak-anak usia 12 tahun.

Baca Juga: Waspada! Merokok bisa Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19

Selain vaksin ini, ada beberapa vaksin yang juga sedang diuji coba diberbagai negara. Apa saja dan siapa saja mereka? Berikut ulasannya berdasarkan Healthline.

1. Moderna
National Institutes of Health sedang menguji vaksin RNA kurir dua dosis (mRNA) sejak Maret dalam uji klinis fase 1.

Hasil yang didapat berdasarkan uji klinis ini menjanjikan yang dilanjutkan dengan uji klinis fase 3 di akhir Juli.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Hampir Setahun, Benarkah Vaksin Pfizer Ampuh?

Setelah melakukan uji klinis, pada akhir Agustus, pejabat perusahaan mengatakan data uji coba fase 1 awal menunjukkan bahwa vaksin tersebut menimbulkan respons kekebalan yang menjanjikan pada 10 orang antara usia 56 dan 70 serta 10 orang di atas usia 70 tahun.

Kegiatan uji coba ini dilanjutkan ke fase 3 pada bulan Oktober dengan 30 ribu relawan.

Relawan tersebut termasuk lebih dari 7.000 orang di atas usia 65 dan lebih dari 5.000 orang yang lebih muda dengan kondisi kronis yang meningkatkan risiko COVID-19 parah.

Baca Juga: Alasan Jaga-Jaga, Satu Pengedar Sabu yang Diamankan Polres Cilacap Bawa Senjata Api saat Berjualan

Karena sedang berada pada tahap uji coba, pejabat perusahaan mengumumkan vaksin mereka tidak akan tersedia untuk distribusi luas hingga trimester pertama tahun 2021.

Di akhir bulan itu, CEO Moderna memberi tahu investor bahwa data uji coba dan dewan pemantauan keamanan dapat mulai menganalisis data studi pada November.

Baca Juga: Choi Siwon Kangen Indonesia, Yuk Lihat Gaya Dandanan Mas Agung

2. Inovio
Perusahaan Inovio telah memulai pembuatan vaksin virus Covid-19 saat sedang melakukan penelitian vaksin DNA untuk MERS, yang disebabkan oleh virus corona lain.

Hal ini memungkinkan perusahaan dengan cepat mengembangkan potensi vaksin COVID-19.

Pejabat perusahaan mengumumkan pada akhir April bahwa mereka telah mendaftarkan 40 sukarelawan sehat dalam uji coba fase 1.

Baca Juga: Tersengat Listrik, Dua Warga Kebumen Meninggal Dunia

Namun, pihak perusahaan menunda kegiatan uji coba fase 2/3 pada akhir September Pada karena menanggapi pertanyaan FDA tentang penelitian tersebut.

3. Sanofi
Perusahaan farmasi Sanofi mengumumkan, pada bulan Februari, bahwa mereka akan bekerjasama dengan Translate Bio untuk mengembangkan vaksin mRNA.

Pengujian praklinis menunjukkan bahwa vaksin tersebut dapat menimbulkan respons kekebalan yang kuat pada tikus dan monyet.

Baca Juga: Praktis, Bisa Cek BLT Gaji BPJS Ketenagakerjaan Termin II Lewat Website, SMS atau Whatsapp

Hanya saja, vaksin ini belum diujicobakan kepada manusia. Pihak perusahaan mengharapkan hasil dari uji coba fase 2 pada awal Desember yang akan dilanjutkan ke studi tahap 3.

4. CanSino Biologics
Ilmuwan di perusahaan China ini juga sedang mengerjakan vaksin potensial yang menggunakan adenovirus yang dikenal sebagai Ad5 untuk membawa protein virus corona ke dalam sel.

Pada akhir Juli, mereka melaporkan bahwa peserta dalam uji coba fase 2 menunjukkan tanggapan kekebalan yang kuat ketika diberi vaksin.

Baca Juga: Bikin Penasaran, Kado Apa yang Disiapkan Siwon Choi buat Indonesia?

Namun, mereka mencatat orang dewasa yang lebih tua memiliki respons yang lebih lemah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa untuk orang dengan usia tersebut kemungkinan membutuhkan dua dosis.

Militer China menyetujui vaksin tersebut pada bulan Juni yang berarti vaksin tersebut dapat diujicobakan kepada angkatan bersenjatanya.

Pada Agustus, perusahaan memulai uji coba fase 3 di Pakistan, Arab Saudi, dan Rusia. Namun, pengumuman akan hasilnya tidak disebarluaskan.

Baca Juga: Di Tengah Asiknya PTM, Mendadak Seorang Guru Terkena Corona, Siswa Belajar Daring Lagi di Rumah

5. Lembaga Penelitian Gamaleya
Institut Rusia ini mengembangkan sumber terpercaya vaksin yang mencakup dua adenovirus, Ad5 dan Ad26.

Pada bulan Agustus, Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa Pemerintah Rusia telah menyetujui vaksin tersebut, bahkan sebelum uji coba fase 3 dimulai.

Pejabat Rusia kemudian mengatakan vaksin tersebut telah menerima "sertifikat pendaftaran bersyarat."

Baca Juga: Doktor Honoris Causa untuk Habib Luthfi bin Yahya, Dakwahnya Bangkitkan Kebangsaan dan Nasionalisme

Hasil uji coba fase 1/2 menemukan bahwa vaksin tersebut menimbulkan respons imun dengan efek samping ringan.

Uji coba fase 3 saat ini sedang berlangsung di Rusia, Belarusia, Uni Emirat Arab, dan India.

6. Johnson & Johnson.
Perusahaan farmasi Johnson & Johnson mengumumkan, pada akhir Juli, telah memulai uji coba fase 1/2 pada manusia setelah vaksin adenovirus milik mereka menunjukkan hasil yang menjanjikan ketika diberikan pada monyet.

Baca Juga: Donald Trump Pecat Menteri Pertahanan AS Pada Detik Terakhir Masa Jabatannya 

Pada akhir September, perusahaan mengumumkan akan memulai uji coba fase 3 dengan 60 ribu peserta.

Pada pertengahan Oktober, perusahaan mengumumkan untuk menghentikan uji coba ini karena "penyakit yang tidak dapat dijelaskan" yang dialami salah satu peserta.

Saat ini, perusahaan tersebut telah mendapatkan izin untuk memulai kembali studi tersebut.***

Editor: Hening Prihatini

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah