Dokter Bedah dr. Sriyanto, Sp.B, Mantan Pasien COVID-19, Sembuh Dengan Terapi Plasma Konvalesen,

- 5 Desember 2020, 11:39 WIB
Dokter bedah Sriyanto saat menjalani perawatan isolasi COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
Dokter bedah Sriyanto saat menjalani perawatan isolasi COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta /Antara

"Saya hampir menyerah. Beberapa sahabat juga berpikir demikian karena risiko orang dengan diabetes bila terkena COVID-19 biasanya berujung kematian," ucapnya.

Namun, Tuhan menjawab keputusasaan Sriyanto. Pesanan dua kantong plasma dari Jakarta tiba. Dengan meyakini plasma dan obat radang sendi adalah obat ampuh untuk mengobati COVID-19, dia pun mendapatkan suntikan satu kantong plasma.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bentuk Tim Pemburu Protokol Kesehatan Covid-19, Apa Beda Dengan Satgas Covid-19?

Sriyanto lebih mengutamakan pengobatan medis daripada berbagai saran pengobatan alternatif yang tidak jelas. Pada saat kondisi kritis, dia berusaha berpikir logis dengan tetap menjalani pengobatan medis yang sudah teruji.

“Saya berusaha tegar dan tidak menyerah. Saya tanamkann kuat dalam hati, masih ingin hidup untuk menambah amal saleh karena merasa bekal belum cukup untuk pulang ke negeri keabadian," tuturnya.

Suntikan obat sendi terasa khasiatnya. Hanya 6 jam sejak disuntik, dia sudah bisa makan pisang. Padahal, sebelumnya dia masih kesulitan untuk menelan karena semua makanan terasa keras.

Pada hari kedelapan, setelah disuntik plasma yang kedua, dia tertidur pulas selama 12 jam dengan alat pengukur dan perekam aktivitas listrik jantung, oksigen 5 liter, dan infus dua jalur terpasang.

"Begitu terbangun, badan terasa lebih ringan dan segar. Batuk sudah berkurang banyak dan demam perlahan menurun," katanya.Baca Juga: Tes Urin Positif Narkoba, Iyut Bing Slamet Belum DItetapkan Sebagai Tersangka

Hari kesembilan, demam sudah menghilang, batuk berkurang 75 persen, badan lebih ringan, dan hati bahagia karena masa kritis antara hidup dan mati sudah terlewati. Nasi yang dimakan pun terasa lebih empuk.

Pada tanggal 30 November 2020, Sriyanto selesai menjalani perawatan isolasi. Dia sudah kembali ke Wonogiri bersama anaknya, dan sudah bisa bersepeda di sekitar rumah.

Halaman:

Editor: Eviyanti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x