Peternak Telur Ayam Banyumas Menjerit: Dimintai Oknum Polisi Rp90 juta, Kandang Ayam Tutup Kami Semaput

26 Januari 2021, 11:13 WIB
Peternak telur ayam di Limpakuwus, Banyumas melakukan unjuk rasa. /Portal Purwokerto/Eviyanti

PORTAL PURWOKERTO - Sejumlah peternak telur ayam di wilayah Limpakuwus, Sumbang mengaku diperas oleh oknum polisi, Selasa 26 Januari 2021.

Para peternak ayam bahkan dimintai sejumlah uang oleh oknum polisi dengan nominal puluhan juta jika ingin tetap beroperasi.

"Ada yang minta Rp90 juta, katanya oknum polisi. Tapi bukan lewat saya, ada dari rekan saya," ujar peternak Ayam Limpakuwus, Gembong Hardiat Nugroho.

Baca Juga: Peternak Telur Ayam Banyumas Dimejahijaukan, Gembong : Minta Perlindungan Presiden dan Kapolri

Baca Juga: Ini 4 Aturan Penting yang Wajib Diketahui Masyarakat Selama PPKM Banyumas Diperpanjang

Gembong mengatakan awal dari permasalahannya dari izin lingkungan UKL UPL. "Saya diberitahu kalau peternakan kami tidak ada izin UKL UPL, lalu anak saya menjadi tersangka," ujar dia.

Lebih lanjut, Gembong mengatakan ia langsung mengurus izin UKL UPL sejak mendapatkan peringatan terkait hal tersebut.

"Kami peternak kan tidak tahu. Katanya ada laporan dari warga, tapi saya sendiri sudah bikin kandang dengan radius satu kilometer dari rumah warga, selama ini tidak ada masalah," ujar dia.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Ras di Banyumas Terjun Payung, Sekilo dari Peternak Hanya Rp16 Ribu

Baca Juga: Waduh, Asisten Apoteker RS di Purwokerto Jual Alprazolam dan Racik Obat Koplo Sendiri

Sebagai pemilik peternakan ayam petelur, Gembong merasa bingung karena tidak ada proses bimbingan apapun. "Kalau memang tidak ada izin, semestinya kami itu ya dibimbing, jangan terus kemudian seperti ini," ujar dia.

Redup Sejak Pandemi

Gembong menambahkan, sejak masa pandemi peternakan ayam petelur sudah meredup. Bahkan banyak kandang yang tutup karena harga telur terjun payung.

"Kandang ayam disini akan terancam ditutup. Ada 30 kandang dan karyawan sendiri ada 50 sampai 60 orang. Bagaimana nasib mereka kalau tutup?" ujarnya.

Baca Juga: Hari Ini PPKM Banyumas Diperpanjang, Tekanan Ekonomi Makin Berat, Bupati: Saya Dihujat dan Di-bully di Medsos

Sejak bulan Juli 2020 lalu, Gembong mengatakan pihaknya sudah mengurus proses UKL UPL, tapi proses hukum masih terus berlanjut.

"Saya berharap ada kepastian dan solusi, jangan malah seperti ini. Harusnya kami diayomi, bukan malah dirugikan, kemana hati nurani?" kata dia.***

 

RALAT:

Keterangan foto semula tertulis sejumlah peternak ayam di Purbalingga melakukan unjuk rasa.

Keterangan foto yang benar: sejumlah peternak telur ayam ras melakukan unjuk rasa di Limpakuwus, Banyumas.

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler