Network
PORTAL PURWOKERTO - Bencana hidrometeorologi, berupa banjir dan tanah longsor melanda 12 kecamatan di Kabupaten Cilacap. Banjir yang melanda ini menyebabkan korban jiwa.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia, dan satu warga lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan jika ada 10 kecamatan yang dilanda banjir, mulai dari Kecamatan Kroya, Sampang, Bantarsari, Sidareja, Kedungreja, Gandrungmangu, Cipari, Wanareja, Majenang dan Kawunganten.
Baca Juga: Banjir Kroya Hari Ini, Menggenangi Tiga Desa dan Satu Desa di Kecamatan Maos
Menyebabkan sekitar 15 ribu keluarga terdampak, dan 1.500-an jiwa mengungsi.
Serta peristiwa tanah longsor terjadi di Kecamatan Cimanggu dan Karangpucung.
Bencana banjir yang terjadi kali ini, menyebabkan dua korban jiwa. Satu sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan satu lainnya masih dalam pencarian.
Baca Juga: Rumah Masih Terendam Banjir, Warga Desa Gentasari Kroya Bertahan di Pengungsian
"Satu warga bernama Darwa (35) warga Desa Kertajaya Kecamatan Gandrungmangu hanyut terbawa arus sungai Darmaji yang meluap, dan yang belum ditemukan Rohisca Ibrahim laki-laki berumur 15 tahun," ujar Tri Komara, Rabu 18 November 2020.
Darwa yang merupakan warga Rt 4 RW 1 Desa Kertajaya, sekitar pukul 6.30 WIB akan mengambil air panas di rumah saudaranya. Akan tetapi, saat bersamaan sedang terjadi banjir luapan sungai Darmaji setinggi 1,5 meter.
Baca Juga: Cilacap dan Banyumas Dilanda Banjir, Jalan Nasional Lumpuh
Warga lainnya yang melihat Darwa berusaha menolong dengan melempari ban, akan tetapi korban tidak bisa meraih ban dan akhirnya tenggelam akibat derasnya aliran sungai.
"Sejak Selasa sampai hari ini, Tim BPBD bersama dengan Basarnas masih melakukan pencarian terhadap Rohisca Ibrahim," katanya.***
