Kenapa Bitcoin Turun Hari Ini? Simak 3 Alasan di Baliknya, Jangan Salahkan Elon Musk!

20 Mei 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi Bitcoin /

PORTAL PURWOKERTO – Harga Bitcoin tengah anjlok diikuti dengan hampir seluruh altcoin lainnya. Akibatnya, pasar cryptocurrency pun memerah.

Angka terendah sejak 8 Februari lalu telah terlewati dan kini Bitcoin tengah berusaha untuk menjaga harga. Saat berita ini ditulis, harga bitcoin telah turun lebih dari 50% dari ATH-nya.

Kini, Bitcoin hanya menyentuh harga $36.413 saja atau sekitar Rp524 juta. Sebenarnya, apa yang terjadi? Kenapa Bitcoin bisa turun sedemikian banyak?

Baca Juga: Giliran China Melarang Uang Crypto jadi Alat Pertukaran, Bikin Bitcoin Makin Terpuruk, Ini Alasannya

Banyak pihak yang menyalahkan Elon Musk karena Bitcoin mulai anjlok setelah ia mengumumkan bahwa Tesla tak akan lagi menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran selama teknologi yang digunakannya belum ramah lingkungan.

Namun tahukah Anda, cuitan itu hanyalah salah satu contoh dari timing yang buruk? Perlu diketahui bahwa cuitan tersebut bukanlah satu-satunya alasan mengapa harga Bitcoin turun hari ini.

Dilansir Portal Purwokerto dari Cointelegraph, setidakknya terdapat 3 faktor lain yang mempengaruhi penurunan harga Bitcoin hari ini. Simak di bawah ini.

Baca Juga: Prediksi Para Analis Wall Street: Bitcoin Akan Turun Hingga 40.000 Dolar AS

  1. Dolar sedang melemah

Jangan terlalu fokus kepada narasi Tesla yang tak lagi menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran.

Tahukah Anda bahwa dolar yang sedang melemah juga menjadi salah satu faktor yang membuat harga Bitcoin turun? Dolar AS kini tengah mengembalikan kekuatannya setelah mengalami penurunan di akhir Maret 2021.

Saat artikel ini ditulis, indeks mata uang dolar AS (DXY) yang berfungsi untuk mengukur mata uang dolar AS terhadap mata uang lainnya, telah memantul dari support jangka panjang untuk mengembalikan tren turunnya.

Baca Juga: Kim Dotcom Mengungkapkan Bahwa Elon Musk Menginginkan Bitcoin Cash

Secara umum, DXY berkolerasi terbalik dengan Bitcoin. Bersama-sama dengan stok saham yang lemah, ini tepat untuk meningkatkan kemajuan pasar.

Meskipun demikian, penutupan DXY Rabu lalu adalah yang terendah sejak 6 Januari 2021.

  1. Permasalahan dalam saham tekno

Dalam gambaran besar, saham-saham teknologi sekarang tengah berada dalam posisi yang buruk, sebuah tren yang juga tak bagus untuk pasar crypto.

Baca Juga: Nilai Bitcoin Akhir-akhir Ini Dibandingkan dengan Penurunan Bull Run Tahun 2017

Setelah China mengeluarkan kebijakan larangan cryptocurrency, saham mulai berada di bawah tekanan.

Meskipun hal ini bukanlah pertama kali dilakukan oleh China, asosiasi perdagangan masih berusaha untuk menangani kebijakan larangan tersebut.

Di antara ekuitas yang kehilangan, terdapat MicroStrategy, sebuah perusahaan yang juga merupakan whale Bitcoin. MicroStrategy telah kehilangan 5,2% pada hari tersebut.

Baca Juga: Elon Musk ‘Ancam’ Buang Semua Bitcoin Milik Tesla, Harga Bitcoin Anjlok

  1. FUD akibat pelarangan cryptocurrency di beberapa negara

FUD atau Fear, Uncertainty, and Doubt, kini tengah melanda dunia cryptocurrency akibat adanya pelarangan cryptocurrency.

Pada 2017, China memberlakukan pelarangan cryptocurrency sebagai alat tukar, sebuah kebijakan yang kembali diterapkan baru-baru ini.

Pada tahun 2019, pemerintahan AS dan India juga pernah melakukan kebijakan serupa.

Baca Juga: Update Cara Menambang Bitcoin di PC, Bisa Cuan Maksimal Tapi Harus Siap Siap Alat Tempur Ini!

Meskipun hal ini mendorong anjloknya harga Bitcoin dan altcoin lainnya, namun tak lama kemudian Bitcoin dan altcoin justru melejit menuju ATH-nya.

“Cari cara untuk berpartisipasi dalam buying the dip, sebisa mungkin,” tutur Jason Williams, pengarang buku Bitcoin: Hard Money You Can’t F*ck With.

“Saya telah menyaksikan ini berulang kali dengan Bitcoin. Harga turun, berita-berita di media naik, FUD, harga terus anjlok, lalu melejit,” tutupnya.

Baca Juga: Ramai Bitcoin Crypto Currency Nilainya Anjlok, Mau Tahu Contohnya Apa Saja?

Kebakaran di pasar cryptocurrency kali ini tak dipungkiri telah membuat panik banyak investor, bahkan menggaungkan tagar #cryptocrash di Twitter. Jadi, termasuk golongan manakah Anda, cut loss atau buy the dip?***

 

Editor: Nisa Hidayat

Sumber: Coin Telegraph

Tags

Terkini

Terpopuler