5 Tips Sederhana untuk Jaga Kesehatan Usus, Jangan Lupa Beri Makan Bakteri Baik!

- 28 Februari 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi sayuran.*
Ilustrasi sayuran.* /Pixabay/

PORTAL PUWOKERTO – Berikut ini adalah 5 tips atau kiat sederhana untuk menjaga kesehatan usus agar tubuh senantiasa bugar.

Sebagai salah satu organ pencernaan manusia, usus memiliki berbagai fungsi vital seperti menyerap air dan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi.

Usus manusia terdiri dari dua jenis, yakni usus halus dan usus besar. Keduanya berperan sama pentingnya dan harus dijaga kesehatannya.

Baca Juga: Selain Buat Memasak, Ini 4 Manfaat dan Keistimewaan Bawang Merah Bagi Kesehatan, Apa Saja?

Di dalam usus, hiduplah sekitar 100 triliun bakteri, mulai dari bakteri baik hingga bakteri jahat. Dengan banyaknya bakteri yang hidup dalam usus kita, tak mengherankan jika kesehatan usus kita juga dapat mempengaruhi keseluruhan kesehatan tubuh, dari berat badan, gula darah, kolesterol, sistem kekebalan tubuh, hingga kesehatan mental.

Lantas, bagaimanakah cara untuk terus menjaga kesehatan usus kita, terutama untuk penderita diabetes? Dilansir dari laman Eating Well, berikut adalah tipsnya.

Baca Juga: Rp2,8 Triliun Uang Palsu Beredar di Jawa-Bali, Pelaku Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

1. Perbanyak makan sayur

Tamara Duker Freuman, M.S., RD, seorang ahli gizi asal New York yang khusus menangani kesehatan usus, menjelaskan bahwa pola makan banyak sayur adalah salah satu faktor terkuat yang dapat menyebabkan keberagaman bakteri di dalam usus.

Tanaman mengandung serat, zat yang penting bagi bakteri untuk tumbuh. Terdapat beberapa jenis serat yang memiliki beragam fungsi.

Salah satunya adalah serat terfermentasi, fungsinya adalah memelihara pertumbuhan bakteri usus yang berguna, sekaligus mengurangi bakteri yang tidak menguntungkan.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Izinkan Vaksin Jalur Mandiri, Pemerintah Pesan 30 Juta Vaksin Sinopharm

Jenis serat ini dapat ditemukan dalam makanan seperti gandum, kacang-kacangan, kacang mete, kembang kol, dan ubi jalar.

2. Tambah asupan makanan yang mengandung lemak tak jenuh

Mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tak hanya baik bagi kesehatan jantung, namun juga untuk kesehatan usus. Lemak tak jenuh dapat melindungi usus dari bakteri jahat yang menyebabkan resistensi insulin.

Lemak tak jenuh akan menyebabkan penyerapan suatu zat bernama endotoksin. Endotoksin, jika berinteraksi dengan sel, dapat menyebabkan peradangan dan merusak reseptor insulin, sehingga menyebabkan kekebalan insulin.

Baca Juga: Hanya Rp20 Ribu, Kini Stasiun Purwokerto Mulai Layani Tes GeNose C19, Ini Syaratnya

Bagi penderita diabetes, tentu saja hal ini sangat membahayakan. Dengan adanya kekebalan insulin di dalam tubuh, kadar gula dalam darah akan sulit dikontrol.

Sumber lemak tak jenuh dapat didapatkan dari kacang-kacangan, biji-bijian, selai kacang, alpukat, olive, tahini atau saus biji wijen, dan minyak sayur.

3. Perbanyak olahraga

Ilustrasi orang sedang berjalan kaki sebagai olahraga
Ilustrasi orang sedang berjalan kaki sebagai olahraga pixabay.com/Free-Photos

Menurut 11 penelitian di tahun 2019, para atlet dikenal memiliki bakteri usus yang lebih beragam dan level endotoksin yang lebih rendah daripada orang-orang yang jarang bergerak.

Baca Juga: Link Streaming Nonton Drakor Vincenzo Episode 4 Sub Indonesia, Ada Kekuatan Besar Dibalik Perusahaan Babel

Belum ada alasan pasti mengapa olahraga dapat membantu memelihara kesehatan usus, namun kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh adanya pergerakan tubuh.

Seperti yang kita ketahui, ketika kita sedang berolahraga, tak hanya otot tubuh yang dilatih, tetapi juga otot usus.

Usus menjadi lebih kuat dan lebih siap untuk menaikkan pencernaan dan menghilangkan bakteri jahat dari tubuh.

Baca Juga: Punya Potensi Desa Wisata, Banjarnegara Gencar Promosi untuk Menarik Wisatawan, Demi Gerakkan Ekonomi Warga

Dengan terus bergerak aktif, tubuh kita juga akan terkurangi peradangan yang menyebabkan kekebalan insulin.

Kita tak harus berolahraga seperti seorang atlet, cukup berolahraga minimal 3 jam tiap minggunya dengan intesitas sedang.

4. Makan kacang-kacangan

Ilustrasi kacang-kacangan
Ilustrasi kacang-kacangan Pixabay

Kacang-kacangan dikenal memiliki manfaat yang dahsyat bagi kesehatan usus. Tak hanya penuh dengan serat dan lemak tak jenuh, kacang-kacangan juga mengandung polifenol.

Polienol adalah zat yang sulit dicerna, sehingga banyak yang masih tersisa hingga ke usus besar. Di usus besar, polifenol akan menjadi makanan bagi bakter baik.

Jika Anda tak menyukai kacang-kacangan, jangan khawatir. Anda masih bisa mendapatkan polifenol dari buah-buahan, sayur-mayur, biji-bijian, gandum utuh, the, kopi, dan coklat.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Villareal Vs Atletico Madrid: Luis Suarez Targetkan Kemenangan untuk Atletico Madrid

5. Jangan andalkan probiotik

Selama ini, mungkin kita banyak terbantu oleh yoghurt, kefir, atau teh probiotik. Namun, ternyata manfaat probiotik tak se-wah yang kita bayangkan.

Usus manusia memiliki begitu banyak ragam dan jumlah bakteri, sehingga bakteri yang ada di makanan atau minuman probiotik tak memiliki banyak arti jika sudah masuk ke dalam usus.

Di samping itu, tak seperti bakteri usus yang memang hidup di usus, bakteri probiotik hanya dapat bertahan beberapa hari sehingga Anda harus mengonsumsinya secara teratur untuk mendapatkan manfaatnya.

Baca Juga: Video The Heart of Central Java Jadi Penutup Hari Jadi Banjanegara ke-450, Awalnya Bukan untuk Acara Ini Loh!

Terdapat strategi yang lebih baik, yakni dengan mengubah pola makan Anda dengan memenuhinya dengan sayur dan buah yang kaya serat.

Tak lupa kacang-kacangan, gandum utuh, dan lainnya untuk memberi makan bakteri baik di usus Anda. Makanan dan minuman probiotik hanyalah alat bantu saja.

Demikianlah tips dan cara untuk memelihara kesehatan usus kita. Semoga bermanfaat.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Eating Well


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x